GridStar.ID - Uban jadi salah satu masalah rambut yang banyak dikeluhkan.
Terutama bagi yang berusia muda tapi sudah memiliki uban di rambutnya.
Kita tahu, uban membuat kita terlihat sudah tua.
Ternyata, uban bisa muncul karena gaya hidup yang kurang tepat hingga stres.
Nah, siapa sangka, ahli menyebut mengurangi stres bisa mengatasi uban
Melansir Nakita dari Eatthis.com (08/09), studi yang dipublikasikan di eLife, menemukan bahwa rambut beruban yang disebabkan oleh stres dapat dipulihkan jika stres dihilangkan, menurut para peneliti di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.
Penulis senior studi Martin Picard, Ph.D., profesor kedokteran perilaku (dalam psikiatri dan neurologi) di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, menjelaskan bahwa penelitian ini menawarkan wawasan utama tentang penuaan.
"Memahami mekanisme yang memungkinkan uban untuk kembali ke keadaan pigmentasi muda dapat menghasilkan petunjuk baru tentang kelenturan penuaan manusia secara umum dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh stres," kata Picard dalam siaran persnya.
"Sama seperti cincin di batang pohon menyimpan informasi tentang dekade terakhir dalam kehidupan pohon, rambut kita berisi informasi tentang sejarah biologis kita," imbuhnya.
"Ketika rambut masih di bawah kulit sebagai folikel, mereka tunduk pada pengaruh hormon stres dan hal-hal lain terjadi dalam pikiran dan tubuh kita," ujar Picard.
"Begitu rambut tumbuh dari kulit kepala, mereka mengeras dan secara permanen mengkristalkan paparan ini menjadi bentuk yang stabil," sambungnya.
Penelitian ini melibatkan rambut dari 14 sukarelawan, yang dianalisis oleh para peneliti.
Para relawan juga diminta untuk membuat buku harian stres, menilai tingkat stres setiap minggu.
Para peneliti memperhatikan bahwa beberapa uban kembali warnanya dengan pengurangan stres, yang mereka yakini ada hubungannya dengan koneksi pikiran-mitokondria.
"Ada satu orang yang pergi berlibur, dan lima helai rambut di kepala orang itu kembali gelap selama liburan, sinkron dalam waktu," ucap Picard.
Namun, tidak ada jaminan bahwa mengurangi stres akan mengembalikan warna rambut—terutama bagi mereka yang telah beruban dalam waktu yang lama.
"Berdasarkan pemodelan matematika kami, kami pikir rambut perlu mencapai ambang batas sebelum berubah menjadi abu-abu.
Di usia paruh baya, ketika rambut mendekati ambang itu karena usia biologis dan faktor lainnya, stres akan mendorongnya melewati ambang batas dan transisi ke abu-abu," jelas Picard.
"Tapi kami tidak berpikir bahwa mengurangi stres pada usia 70 tahun yang telah beruban selama bertahun-tahun akan menggelapkan rambut mereka atau meningkatkan stres pada anak berusia 10 tahun akan cukup untuk membuat rambut mereka melewati ambang abu-abu," pungkasnya.
(*)