GridStar.ID - Meningkatnya kasus Covid-19 berakibat fasilitas kesehatan penuh.
Hal ini membuat pasien yang terinfeksi virus corona tanpa gejala atau bergejala ringan dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Namun selama menjalankan isolasi mandiri di rumah pasien Covid-19 harus memperhatikan beberapa hal.
Tak terkecuali, makanan dan minuman yang dikonsumsi selama menjalankan isolasi mandiri.
Hingga kini belum ada obat yang secara khusus dapat menyembuhkan infeksi Covid-19.
Pasien Covid-19 selama ini hanya diberikan obat-obatan untuk mengobati simptom yang menyertai.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini 5 Rempah untuk Atasi Anosmia saat Isoman di Rumah!
Sedangkan, untuk pasien Covid-19 hanya diberikan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh mereka agar imun terjaga dan agar kesehatan tidak memburuk.
Pola makan yang sehat dengan gizi yang seimbang adalah salah satu kunci untuk tetap sehat, bahkan untuk orang yang terpapar Covid-19.
Kandungan dari beberapa jenis makanan berefek positif pada sistem kekebalan tubuh yang penting untuk mencegah dan melawan virus.
Namun di saat yang sama ada juga beberapa makanan yang perlu dihindari karena dapat berpengaruh negatif untuk kondisi tubuh.
Dikutip dari The Gourmet Journal, ada beberapa jenis makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut beberapa jenis makanan yang perlu dihindari saat Covid-19 sebagaimana dilansir dari Tribun Wow.
1. Konsumsi Garam Berlebih
Peradangan dapat menjadi faktor risiko dalam tingkat gejala Covid-19.
Konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk peradangan pembuluh darah.
WHO merekomendasikan agar kita mengonsumsi garam kurang dari lima gram per hari.
Sesuatu yang dapat dicapai dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan segar.
2. Konsumsi Gula Berlebih
Sama seperti garam, meminimalkan konsumsi gula juga dapat membantu mengurangi peradangan.
WHO merekomendasikan untuk mengkonsumsi gula sebagai asupan dari energi sekitar 6 sendok teh untuk orang dewasa.
Jika kita merasa ingin makan sesuatu yang manis, sebaiknya kita beralih ke buah daripada makan makanan olahan dengan kadar gula yang tinggi.
3. Makanan Berlemak
Hal yang perlu dihindari selanjutnya adalah makanan berlemak khususnya lemak jenuh.
Lemak jenuh adalah unsur lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak.
Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh dianjurkan tidak melebihi 10% dari asupan kalori harian kita.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh adalah keju dan daging merah.
Pasien Covid-19 lebih dianjurkan mencukupi kebutuhan lemak dari lemak yang lebih sehat yang bisa ditemukan pada telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.
Masih belum ada rekomendasi resmi dalam hal merancang diet untuk pasien Covid-19.
Namun, kita bisa mengikuti panduan ini untuk mempercepat penyembuhan.
(*)