Ketahui Gejala yang Dialami Penderita Kasus Baru Virus Corona Varian Delta yang Disebut Lebih Berbahaya

Kamis, 17 Juni 2021 | 16:02
grouptravelorganiser.com

corona virus

GridStar.ID - Virus corona sudah lebih dari setahun melanda dunia.

Bahkan virus tersebut terus bermutasi dan berkembang membentuk varian baru.

Kabarnya, virus corona varian delta kini berada di Indonesia dan menyebar di daerah Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mendadak Raul Lemos Naik Pitam Gegara Masalah Ini, Namanya dan Krisdayanti Jadi Korban Orang Tak Bertanggung Jawab

Bahkan kasus Covid-19 dengan varian Delta ini juga telah ditemukan di beberapa wilayah yang lainnya.

Temuan varian Delta ini terkonfirmasi berdasarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ketua Tim Peneliti WGS FK-KMK UGM Gunadi mengatakan, ditemukan 28 dari 34 sampel atau sekitar 82 persen, merupakan varian Delta.

Baca Juga: 3 Varian Baru Virus Corona Masuk ke Indonesia dan Telah Ditemukan di 9 Provinsi Ini

Kasus Covid-19 di Kudus belakangan memang mendapat banyak sorotan setelah meningkat tajam dalam waktu singkat.

Seperti gejala terinfeksi virus corona varian Delta?

Gejala infeksi varian ini pada dasarnya mirip dengan infeksi virus asalnya.

Akan tetapi, varian Delta membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.

Baca Juga: Maia Estianty Ungkap Awal Mula Tertular Virus Corona untuk Kedua Kalinya, Sempat Kontak Langsung dengan Orang yang Terkonfirmasi Covid-19

Profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins University Dr Bhakti Hansoti, seperti diberitakan Kompas.com, menyebutkan beberapa gejala terinfeksi virus corona varian Delta.

Berikut beberapa gejalanya:

  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan
  • Muntah
  • Mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran
Baca Juga: Mengenal Varian Baru Virus Corona yang Disebut Lebih Menular, Virus 'Eek' yang Ditemukan Pertama Kali di Brasil dan Afrika Selatan

Kebanyakan pasien yang terinfeksi varian ini membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen.

Sementara itu, profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus varian Delta terasa seperti flu yang parah.

"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tetap pergi ke pesta, kami pikir ini masalah," kata Tim.

Tim juga menjelaskan beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Covid-19 saat Hamil, Begini Penjelasan Ahli Potensi Virus pada Janin Seperti yang Dialami Dinda Hauw!

Bahaya

Pada 31 Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status atas varian Delta ini sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang mengkhawatirkan.

Varian Delta juga diketahui jauh lebih menular dari varian lainnya.

Bahkan, WHO menyebut varian Delta dapat mengelabui sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Sempat Ragukan Tes Rapid Gegara Sambel Cireng Positif, Rina Nose Umumkan Positif Terinfeksi Covid-19, Sang Presenter Ungkap Hal Menarik Ini

Hal itu tak lepas dari adanya kandungan dua mutasi, yaitu L452R dan T478K, sehingga menjadikannya sebagai varian bermasalah.

Para dokter di China menemukan bahwa pasien yang terinfeksi varian Delta kondisinya lebih parah dan memburuk dengan lebih cepat.

Dalam laporan terbaru, sebanyak 12 persen pasien di China mengalami sakit parah atau kritis.

Baca Juga: Bak Petir Menyambar, Epidemiolog Peringatkan Virus Corona B.1.1.7 Diklaim 40-70 Persen Menular Lebih Cepat!

Diberitakan Kompas.com, hal ini Ini terjadi dalam tiga hingga empat hari sejak gejala pertama kali muncul.

Direktur pengobatan perawatan kritis di Universitas Sun Yat-sen Guangzhou, Guan Xiangdong menyebut, sebelumnya kondisi pasien corona di China tak pernah separah ini.

"Sebelumnya, hanya 2 atau 3 persen pasien yang menjadi sakit parah atau kritis dalam jangka waktu tersebut, dengan jumlah yang terkadang meningkat hingga 10 persen," ujar Xiangdong.

Baca Juga: Satu Keluarga Terpapar Covid-19, Akhirnya Ketahuan Siapa yang Tularkan Ashanty Sampai Kondisinya Drop Gegara Positif Corona, Anang Hermansyah: Prediksinya Benar

Di Inggris, pemerintah terpaksa menunda pembukaan pembatasan selama empat minggu karena menyebarnya varian Delta ini.

Inggris sebelumnya berencana membuka sepenuhnya pembatasan pada 21 Juni 2021 setelah berbulan-bulan secara bertahap melonggarkan pembatasan.

Varian Delta bertanggung jawab atas 96 persen kasus di Inggris dan tes positif melonjak 50 persen pada pekan lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulGejala Terinfeksi Corona Varian Delta dan Alasan Mengapa Lebih Berbahaya

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya