GridStar.ID - Pandemi Covid-19 di India melonjak sangat tinggi.
Bahkan dalam sehari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 400 ribu orang.
Banyak orang meninggal dunia karena terinfeksi virus tersebut.
Lebih mirisnya lagi, ada banyak orang yang kehilangan kerabatnya harus mengidentifikasi sendiri keluarganya.
Anggota keluarga korban Covid-19 India diberitahu untuk mengidentifikasi sendiri orang yang mereka cintai dari tumpukan mayat, yang dibungkus kantong plastik.
Kerabat seorang pria (47 tahun) yang meninggal karena Covid-19 diberitahu oleh staf untuk memasuki kamar mayat, mengidentifikasi, dan kemudian membawa jasad kerabatnya pergi.
Pemimpin Rumah Sakit Pemerintah Theni K Vilakku di selatan Tamil Nadu, Balaji Nathan, membenarkan insiden itu kepada The Independent.
Dia pun mengaku menyayangkan keadaan itu dan mengklaim itu sangat menyedihkan. Pasalnya kerabat dibiarkan trauma, dengan tumpukan tubuh tak bernyawa sendiri, demi menemukan orang yang mereka cintai.
Kasus corona india terkini ini muncul setelah rekaman mengejutkan muncul yang menunjukkan mayat korban Covid-19 India dilempar dari jembatan oleh kerabat.
Kondisi kamar mayat
Gambar 11 mayat yang dibungkus terpal longgar menyebabkan kegemparan di dunia maya.
Beberapa mayat dibungkus dengan sangat buruk sehingga bagian tubuh terlihat tergantung di luar penutup.
Keluarga juga terlihat menangani jenazah sendiri tanpa menggunakan alat pelindung diri, bertentangan dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: 2 Minggu Hentikan Syuting dan Jalani Karantina, Kim Kardashian dan Kedua Anaknya Positif Covid-19
Nathan menjelaskan bahwa seorang petugas biasanya diperbolehkan masuk untuk memilah-milah mayat.
Tetapi kamar mayat itu penuh sesak dari penumpukan korban malam sebelumnya.
Dalam upaya untuk mempercepat proses identifikasi, staf mengizinkan keluarga untuk mengeluarkan mayat.
"Sangat disayangkan dua petugas kamar mayat dan satu petugas keamanan membiarkan anggota keluarga berada di kamar mayat. Ruangannya sangat kecil," kata Pemimpin Rumah Sakit Pemerintah India itu melansir The Sun pada Jumat (04/06).
Ia mengaku kondisi itu merupakan kelalaian keamanan kamar mayat. Menurutnya jasad korban Covid-19 disingkirkan dari waktu ke waktu di siang hari.
Tetapi gambar yang viral kata dia terjadi di pagi hari, setelah stagnasi penanganan mayat pada malam harinya. Investigasi telah menemukan tiga anggota staf bersalah.
Penjaga keamanan yang bertugas telah ditangguhkan, sementara tindakan disiplin telah diambil terhadap dua petugas kamar mayat.
400.000 kasus sehari
India masih dalam cengkeraman gelombang virus corona kedua yang melumpuhkan dengan kasus memuncak pada 400.000 sehari.
Rumah sakit di seluruh negeri telah dibanjiri pasien Covid-19. Banyak yang dibiarkan tanpa oksigen dan obat-obatan untuk merawat mereka.
Tamil Nadu, sebuah provinsi di India selatan, menjadi kontributor tertinggi untuk beban kasus harian negara “Anak Benua” dengan 26.500 infeksi pada Selasa (01/06).
Nathan meminta maaf kepada keluarga dan mengatakan bahwa, umumnya, kerabat dilarang mendekati jenazah pada waktu-waktu biasa.
Rumah sakit telah berjanji untuk membangun sistem rak untuk menampung lebih banyak mayat.
The Sun melaporkan, ini bukan pertama kalinya foto pasien Covid-19 yang meninggal menyebabkan kemarahan di India.
Ketika jumlah kasus meledak pada April, muncul foto-foto mayat yang tergeletak di Rumah Sakit Memorial Dr BR Ambedkar di Raipur, Chhattisgarh.
Di Uttar Pradesh, mayat diduga korban Covid-19 yang setengah terbakar ditemukan hanyut di sungai Gangga, dan lebih banyak lagi ditemukan terkubur di pasir di tepiannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTabung Oksigen hingga Obat Palsu, Penipu di India Merajalela saat Wabah Covid-19