GridStar.ID - Sinetron Ikatan Cinta kini menjadi drama Indonesia yang cukup populer.
Para pemerannya pun mulai populer dan banyak digemari oleh penonton.
Banyak para penggemar yang penasaran mulai mencari tahu di mana syuting sinetron tersebut dilakukan.
Sayangnya, kerumunan ini justru menimbulkan kekhawatiran baru karena kemungkinan adanya penyebaran Covid-19.
Apalagi jika kerumunan itu dilakukan tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Untuk memecah kerumunan yang ada akhirnya Bupati Bogor, Ade Yasin meminta petugas keamanan turun ke lapangan.
Petugas Satgas Covid-19, polisi dan Satpol PP membubarkan kerumunan di lokasi syuting Ikatan Cinta yang ada di di area hotel di Kampung Pasir Cidadap, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu, (27/01) di Puncak Bogor.
"Silahkan saya imbau siapa pun yang ada di sini membubarkan diri, sayangi anak-anaknya, sekarang masa Covid-19," kata seorang petugas saat melakukan himbauan dalam sebuah video.
Ade Yasin pun tak ragu untuk menindak tegas aktivitas syuting tersebut jika diketahui melanggar protokol kesehatan yang berlaku.
Diketahui saat ini Jawa-Bali sedang memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 26 Januari - 8 Februari 2021 mendatang.
"Di dalam poin H itu kan kegiatan sosial budaya dihentikan dulu, dan ini (syuting) adanya di wilayah Kabupaten Bogor. Saya sudah memberikan instruksi kepada Satpol PP untuk ditindaklanjuti," kata Ade.
"(Acara syuting Ikatan Cinta) ya kalau melanggar aturan harus dibubarkanlah," sambungnya.
Ade meminta agar kerumunan yang terjadi dibubarkan dan kemudian melihat apakah proses syuting juga mengikuti protokol kesehatan atau tidak.
"Yang pertama, kerumunannya itu dibubarkan. Yang kedua, kita lihat apakah aktivitasnya itu memakai masker dan apakah mereka sudah di-rapid antigen atau sudah di-swab apa belum," ungkap Ade.
"Kalau lolos semua stafnya di-swab dan kalau tidak berkerumun ya bisa saja (syuting dilanjutkan). Yang kerumunan dan tidak memakai masker itu kan yang kita sayangkan dan harus diantisipasi," jelasnya. (*)