GridStar.ID - Sebanyak 62 orang ada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Jakarta, pada Sabtu (09/01).
Dalam daftar penumpang ada tiga warga Tulang Bawang Barat, Lampung.
Ketiga orang tersebut berniat mengadu nasib ke Pontianak menjadi tukang bangunan.
Ketiga warga Tulang Bawang Barat yang menjadi penumpang pesawat nahas itu adalah Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono.
Dalam manifes penumpang, terdapat kode TKG pada nama ketiga orang itu.
Kode itu merujuk pada Bandara Radin Intan II, Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Berdasarkan penulusuran, ketiga orang itu merupakan warga Tiyuh (desa) Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulang Bawang Barat.
Juru Tulis Desa Toto Makmur, Eko Febrianto membenarkan ketiga penumpang itu merupakan warganya.
Ketiganya tak memiliki hubungan keluarga. Tetapi, tinggal di satu lingkungan rukun warga (RW).
Baca Juga: Kesaksian Tim Penyelam Kopaska TNI AL yang Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Hancur Total
“Bukan satu keluarga, tapi satu tiyuh (desa),” kata Eko saat dihubungi, Minggu (10/01).
Eko mengatakan, Sugiono Effendi adalah warga RT 05/RW 02, sedangkan Yohanes dan Pipit Piyono adalah warga RT 04/RW 02.
Berdasarkan keterangan keluarga, kata Eko, ketiga orang itu akan bekerja sebagai buruh bangunan di Pontianak. Sugiono, kata Eko, telah lama bekerja di Pontianak.
“Yohanes dan Pipit Piyono diajak ke Pontianak untuk bekerja, jadi tukang bangunan, Sugiono ini bosnya,” kata Eko.
Terkait kode TKG di dalam manifes pesawat itu, General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Radin Intan II, Hendra Irawan mengatakan, hanya pihak maskapai yang bisa memastikan hal tersebut.
“Kami sudah mendengar informasi itu, tetapi hanya maskapai yang bisa memastikannya,” kata Hendra.
Baca Juga: Begini Ketentuan Asuransi Jika Penumpang Alami Kecelakaan Pesawat
Sebelumnya, Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.
Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak.
Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ 182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (09/01).
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulCerita 3 Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Berangkat ke Pontianak untuk Jadi Tukang Bangunan...