Kabar Buruk, BMKG dan Satgas Covid-19 Kompak Sebut Bakal Terjadi Bencana di Akhir Tahun, Ramalan Cuaca Ekstrem?

Selasa, 08 Desember 2020 | 18:45
TribunPalu

Satgas Covid-19 dan BMKG ingatkan ramaln cuaca ekstrem akhir tahun

GridStar.ID - Wabah virus covid-19 masih menjadi masalah krusial di Tanah Air.

Apalagi di akhri tahun ini wabah dikhawatirkan semakin parah karena libur akhir tahun.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monado mengimbau masyarakat untuk tetap tidak beranjak bepergian ke luar kota.

Baca Juga: Waspada, Ini Daftar Wilayah yang Diramalkan BMKG Berpotensi Alami Gelombang Tinggi hingga 4 Meter

Tak hanya itu, Satgas juga mengungkapkan adanya ramalan cuaca ekstrem pada minggu kedua hingga ketiga bulan Desember di seluruh wilayah Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) memang akan berpotensi menimbulkan kerumunan yang seharusnya dihindari pada masa pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan, salah satu kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan adalah kegiatan atau acara keluarga pada libur panjang.

Baca Juga: Heboh Kabar Indonesia Dihadang Gelombang Panas, Begini Penjelasan BMKG!

"Untuk itu, liburan kali ini adalah liburan yang aman, dan liburan yang juga harus nyaman, tanpa jalan-jalan, tanpa bepergian," ujarnya.

Lantas, benarkah akan ada cuaca ekstrem pada akhir tahun nanti?

Penjelasan BMKG

Saat dikonfirmai, Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra pun membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Potensi Gelombang Tinggi Mencapai 9 Meter Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Pada pertengahan hingga akhir Desember 2020, lanjut Agie, diperkirakan curah hujan di Indonesia memang sedang tinggi.

"Karena monsun Asia telah aktif, dan itu adalah ciri-ciri dari datangnya musim hujan di Indonesia," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Bukan hanya pada Desember ini, Agie menyebut pada Januari dan Februari juga akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Umumkan Dirinya Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Bersama Sang Istri Lakukan Isolasi Mandiri

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat dan instansi terkait untuk bersiap mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem tersebut.

"Nah pada Desember, Januari, dan Februari, kondisi di tiga bulan itu kita perlu betul-betul antisipasi, karena dampak bencananya akan tinggi. Mengapa begitu, karena jelas secara alamiah kontribusi curah hujan di wilayah Indonesia akan tinggi," kata Agie.

Ia menambahkan, kepada masyarakat yang hendak berlibur, diimbau untuk tetap mawas diri dan menghindari tempat-tempat yang rentan akan terjadinya bencana.

Baca Juga: Ketuk Palu, Pemerintah Tetapkan 6 Vaksin Covid-19 Ini pada Pelaksanaan Vaksinasi di Indonesia, Mulai dari Bio Farma hingga Moderna

Dipengaruhi beberapa faktor

Sementara itu, Agie juga menggarisbawahi fenomena cuaca ekstrem yang terjadi pada sepekan terakhir dan sepekan ke depan.

Dia membenarkan dalam beberapa hari terakhir ini kondisi cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga mengakibatkan curah hujan yang tinggi.

"Pertama, kita bicara dulu dengan adanya pertumbuhan bibit siklon tropis dengan indikator 96S namanya, masih belum menjadi badai tropis, tetapi keberadaan tekanan rendah tersebut mengakibatkan banyak sekali area-area pertemuan angin di kawasan Jawa khususnya," terangnya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Istri Sandiaga Uno Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Mpok Nur Banjir Doa dari Netizen, Begini Kondisi Terkininya

"Ditambah yang kedua, aktivitas monsun Asia itu begitu kuat sekarang. Aktivitas monsun Asia ini juga diiringi dengan adanya seroakan dingin istilahnya, mengakibatkan dorongan masa udara yang masif di kawasan Sumatera dan juga Jawa," imbuh Agie.

Kemudian, kedua fenomena tadi ditambah dengan adanya propagasi gelombang tropis yang disebut madden julian oscillation, mengakibatkan kondisi cuaca di Indonesia intens dengan hujan yang tinggi.

Oleh karena itu, pihaknya mengeluarkan peringatan dini semenjak akhir pekan lalu dan terjadi banyak kejadian-kejadian bencana di Sumatera, Jawa, dan daerah-daerah lainnya.

"Kondisi ini memang kami cukup prihatin dengan banyaknya dampak yang terjadi, namun untuk kewaspadaan, maka ke depan kondisi ini setidaknya seminggu ke depan ini masih akan tetap bertahan (cuaca ekstrem)," kata Agie.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas Covid-19 Sebut Akhir Tahun Ada Cuaca Ekstrem, Benarkah?"

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya