Lama Terbengkalai, Begini Penampakan Bekas Padepokan Gatot Brajamusti yang Ditumbuhi Rumput dan Pohon Besar, Warga Sekitar Takut Mendekat

Rabu, 11 November 2020 | 12:32
Kompas.com

Almarhum Gatot Brajamusti tinggalkan bangunan bakas padepokannya yang kini tak terawat

GridStar.ID - Lama tak terdengar kabarnya, beberapa waktu lalu kabar duka datang dari Gatot Brajamusti.

Sosok yang kerap menjadi guru spiritual bagi para artis tersebut diketahui tutup usia pada Senin, (09/11/2020).

Menurut keluarga, Gatot Brajamusti meninggal dunia akibat asma dan gula yang sudah lama dideritanya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gatot Brajamusti Tutup Usia, Mantan Guru Spiritual Reza Artamevia Ini Masih Jalani Masa Tahanan Atas 3 Kasus yang Menjeratnya

Ditinggal wafat Gatot Brajamusti, begini kondisi padepokan yang pernah ditinggali Reza Artamevia dan Elma Theana itu, sempat menakutkan warga.

Kondisi padepokan Gatot Brajamusti sempat membuat warga takut karena tak terawat, ditumbuhi rumput dan pohon besar yang ta terurus. Kini bekas padepokan itu telah menjadi sebuah yayasan.

Bekas padepokan Gatot Brajamusti sudah lama ditinggalkan oleh almarhum Gatot Brajamusti dan sempat tak terawat.

Baca Juga: Reza Artamevia Kembali Dicokok karena Narkoba, Dulu Disorot saat Jadi Saksi Kunci Ritual Seks Menyimpang di Padepokan Gatot Brajamusti

Kondisi bangunan bekas padepokan itu juga sempat membuat warga takut karena tak terawat dan tak berpenghuni.

Bangunan besar berhalaman luas dan gerbang besar yang berdekatan dari rumah duka almarhum Gatot Brajamusti di Jalan Cikiray, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi itu sempat mengagetkan warga dan menjadi sorotan beberapa media beberapa tahun lalu.

Bangunan tersebut merupakan bekas Padepokan Gatot Brajamusti semasa hidupnya.

TribunStyle

Lama Terbengkalai, Begini Penampakan Bekas Padepokan Gatot Brajamusti yang Ditumbuhi Rumput dan Pohon Besar, Warga Sekitar Takut Mendekat

Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal Dunia Saat Masih Berada di Penjara, Sang Putri Tulis Pesan Pilu: Selamat Menuju Keabadian Papa Sayang

Padepokan itu sempat menghebohkan sejumlah warga yang berada disekitarnya, karena beberapa tahun lalu sempat didatangi sejumlah petugas kepolisian.

Saat itu sejumlah anggota polisi tersebut mendatangi bangunan bertujuan untuk mencari sejumlah barang bukti terkait tuduhan kasus yang menerpa Gatot selama hidupnya.

Kini bangunan luas dengan pagar dinding setinggi 2 meter tersebut telah menjadi sebuah Yayasan bernama Adzkia Damiri dan namanya terpampang di depan bangunan yang dulunya sempat dikabar menjadi tempat spriritual Gatot Bramajusti dengan muridnya.

Baca Juga: Soal Penanganan Covid-19, Erick Thohir Kesal Disepelekan Negara Lain: Kadang Asumsi di Luar Negeri Kayaknya Kita Gatot, Gagal Total

Pascapengeledahan oleh polisi, bangunan itu sempat menjadi bangunan yang menakutan bagi warga sekitar karena konidisinya tak terurus.

Agi Aldiansyah (28) warga Desa Sukamanah mengisahkan, bangunan tersebut mulai disebut Padepokan karena banyak didatangi beberapa orang.

Namun ia tidak mengetahui secara persis terkait kedatangan sejumlah warga dari luar Sukabumi itu.

Baca Juga: Bak Buah Simalakama, Kepergok Menghadiri Resepsi Pernikahan Kapolsek Kembangan, Wakapolri Gatot Eddy Pramono Harus Telan Pil Pahit Dilaporkan karena Langgar Perintah Jokowi

"Kalau yang saya dengar bangunan tersebut sudah lama dijual sama almarhum.

Dan sebelum dijual keluarga maupun Aa Gatot sudah lama tidak pernah ke rumahnya yang besar itu," kata Agi Aldiansyah (28) saat diwawancarai tidak jauh dari bekas Padepokan Gatot Brajamusti, Senin (9/11/2020).

Bangunan bekas peninggalan Gatot Brajamusti itu sempat membuat sejumlah pelayat yang mendatangi rumah duka menoleh ke bangunan yang diduga sering digunakan melakukan berbagai kegiatan spiritual.

Baca Juga: Awalnya Alami Sesak Nafas Menteri Perhubungan RI positif Virus Corona, Kini Budi Karya Dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat, Begini Kondisi Terakhirnya

Sebelum ada plang Yayasan Adzkia Damiri Rumah Quran Adzkia, bangunan itu ditutupi rumput yang tidak terawat dan beberapa pohon besar mengelingi bangunan bangunan bercat warna putih itu.

"Sebelum diisi yayasan sejak lima tahun lalu, bangunan itu kalau malam hari sangat menakutkan, karena banyak pohon besar, tidak ada penerangan dan tidak terawat, namun kini sudah diisi orang lain, sudah tidak menyeramkan," kata Agi.

Banguan yang menyeramkan itu sudah tidak terlihat menakutkan lagi bagi warga sekitar.

Beberapa kendaraan juga terlihat keluar masuk bangunan bekas padepokan almarhum Gatot Brajamusti itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul PENAMPAKAN Bekas Padepokan Gatot Brajamusti, Sempat Buat Warga Takut, Tak Terawat Banyak Pohon Besar

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber Tribun Style