Bambang Trihatmodjo Dicekal ke Luar Negeri karena Hutang Negara, Berikut Gurita Bisnis Suami Mayangsari yang Jadi Ladang Uang Bernilai Fantastis

Sabtu, 19 September 2020 | 20:30
kompas

Bambang Trihatmodjo Dicekal ke Luar Negeri karena Hutang Negara, Berikut Ladang Uang Suami Mayangsari yang Nilainya Tak Main-Main

GridStar.ID - Bambang Trihatmodjo menggugat Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Pasalnya, Kementerian keuangan mencekal Bambang Trihatmodjo bepergian ke luar negeri sebelum membayar hutang negara.

Utang tersebut berhubungan dengan penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia tenggara SEA Games 1997 yang berlangsung di Jakarta.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pebisnis Sukses hingga Punya Gaya Hidup Mewah, Suami Mayangsari Ternyata Punya Utang pada Negara Sampai Dicekal Tak Boleh Keluar Negeri

Sosok Bambang Trihatmodjo lebih dikenal sebagai putra Presiden Soeharto sekaligus pengusaha nasional.

Bisnisnya tak luput dari kontroversi lantaran gurita bisnisnya beranak-pinak saat ayahnya masih berkuasa.

Pada tahun 1998, kekayaan Bambang Trihatmodjo dilaporkan mencapai sekitar 3,5 milliar dollar AS.

Baca Juga: Bak Tak Dianggap Jadi Bagian Keluarga Cendana, Sanak Saudara Bambang Trihatmodjo Kepergok Lakukan Hal Ini pada Mayangsari yang Kerap Pamer Dirinya Mantu Kesayangan

Bambang merupakan pendiri Bimantara Citra yang saat ini berubah menjadi PT Global Mediacom Tbk. Tahun 1981, Bambang berkongsi dengan empat kawannya yakni Mochamad Tachril, Rosano Barack, Indra Rukmana, dan Peter F.Gontha untuk merintis Bimantara.

Diberitakan Harian Kompas, 21 Februari 1992, Bimantara berkembang dengan sangat pesat selama periode rezim Orde Baru.

Kelompok bisnis Bambang Trihatmodjo memiliki saham di 96 perusahaan.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Mayangsari Kuasai Gunungan Harta Ayahnya, Anak Bambang Trihatmodjo dan Halimah Harus Rela Jadi Tukang Kopi Agar Dapur Tetap Ngebul!

Di antara 96 anak perusahaan itu, masing-masing terbagi atas 35 buah subsidiary company (lebih dari 50 persen modalnya berasal dari Bimantara).

Lalu 48 perusahaan lainnya dikategorikan sebagai affiliate company yang saham Bimantara di dalamnya kurang dari 50 persen.

Sedang 13 sisanya terbilang other company yang saham Bimantara hanya sekitar 10 sampai 20 persen.

Baca Juga: Dituding Netizen Bukan Anak Biologis Pangeran Cendana Gegara Wajahnya Mirip Artis Tampan Ini, Anak Mayangsari Kepergok Panggil Bambang Trihatmodjo Bukan Ayah, Ada Apa?

Selama Presiden Soeharto berkuasa, bisnis Bimantara terus berkembang dan merambah cepat, mulai dari perdagangan, broker asuransi, real estate, konstruksi, televisi swasta, perhotelan, transportasi, perkebunan, perikanan, industri otomotif, industri makanan, industri kimia, pariwisata dan lainnya.

Salah satu perusahaan milik Keluarga Cendana itu tergabung dalam beberapa sub-holding dan Bimantara menjadi holding company. Bambang juga merambah ke bisnis bank dengan mendirikan Bank Andromeda.

Saat itu, jenis kegiatan usaha Bimantara antara lain adalah kimia dengan aset Rp 666,7 miliar, agrobisnis yang terdiri dari perusahaan kayu di Balikpapan dan Nestle (Rp 957,7 miliar).

Baca Juga: Dituding Jampi-Jampi Bambang Trihatmodjo hingga Lepas dari Pelukan Halimah, Akhirnya Mayangsari Ngaku Punya Ritual Khusus agar Selalu Cantik dan Disayang Pangeran Cendana

Berikutnya yakni perusahaan di bidang keuangan dan asuransi (Rp 105,7 miliar), media dan komunikasi (Rp 382,6 miliar), pertambangan dan energi (Rp 234,9 miliar), farmasi (Rp 10 miliar), real estate dan properti (Rp 881,8 miliar), otomotif (Rp 148,6 miliar), dan transportasi udara (Rp 120,2 miliar).

Beberapa perusahaan besar yang diketahui berada di bawah Bimantara Group antara lain stasiun televisi RCTI, Plaza Indonesia, Asriland, Indonesia Air Transport, dan Chandra Asri. Bambang Trihatmodjo juga mendirikan induk usaha lain, PT Bumi Kusuma Prima.

Beberapa perusahaan Bimantara termasuk kelompok perusahaan ini antara lain PT Gelatindo Multi Graha (produsen cangkang kapsul), PT Lima Satria Nirwana (keagenan Mercedes-Benz), dan PT Citra Auto Nusantara (Ford).

Baca Juga: Langsung Buat Geger Publik, Selama Ini Jadi Aib yang Dibenci, Kini Malah Muncul Komunitas Pelakor Indonesia di Facebook

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyatakan, keputusan Menkeu tersebut diambil agar yang bersangkutan mematuhi kewajiban untuk mengembalikan utang kepada pemerintah.

Menurut Isa, langkah pencegahan ke luar negeri diambil setelah sebelumnya Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) yang diketuai oleh Menteri Keuangan telah melakukan panggilan untuk memberi peringatan.

Namun, pihak yang bertanggung jawab tidak merespons hal tersebut. "Dalam menjalankan tugas, panitia pasti sudah memanggil, memperingatkan yang bertanggung jawab untuk melunasi utang. Kalau tidak diperhatikan, maka panitia diberi kewenangan oleh undang-undang untuk melakukan action yang lebih," jelas Isa ketika dalam keterangannya.

Baca Juga: Sang Putri Dituding Bukan Anak Kandung Bambang Trihatmodjo, Mayangsari Tak Terima hingga Mencak-mencak pada Sosok Ini, Ada Apa?

"Misal mencegah yang bersangkutan ke luar negeri, kemudian memblokir rekening yang bersangkutan. Itu bsia dilakukan dengan prosedur meminta ke otoritas yang berwenang," jelas dia.

Isa pun menjelaskan, permintaan pencegahan Bambang Trihatmodjo untuk ke luar negeri telah diajukan oleh PUPN kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham.

PUPN sendiri tidak hanya terdiri dari pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, tetapi juga kejaksaan, kepolisian, dan pemerintah daerah.

Baca Juga: 11 Tahun Hanya Jadi Bayang-Bayang Halimah, Mayangsari Justru Ungkap Masa Lalunya Cerah 20 Tahun Hidup Bersama Bambang Trihatmodjo, Meski Sempat Ngenes Dilabrak Anak dan Istri Sah

Isa menjelaskan, pelimpahan masalah piutang diberikan kepada PUPN ketika kementerian atau lembaga (K/L) tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Namun demikian, Isa enggan menjelaskan mengenai detail masalah piutang yang terjadi pada Bambang Trihatmodjo.

"Saya berikan satu hal bahwa permasalahan utang piutang, info detailnya termasuk info yang dikecualikan dari pemberitahuan info ke publik. Kami jaga betul enggak bisa menjelaskan detail, tapi itu aturannya demikian. Kita jaga semua," jelas dia.

Baca Juga: Disebut Pelakor Tersukses di Indonesia, Mayangsari Blak-blakan Rahasianya Selalu Jadi Kesayangan Bambang Trihatmodjo, Reaksi Umi Pipik: Duh Enak Banget!

Untuk diketahui, melansir situs web PTUN Jakarta, perkara gugatan Bambang ke Menkeu teregister dengan nomor 179/G/2020/PTUN.JKT. Gugatan itu didaftarkan pada Selasa (15/9/2020).

Rencananya, agenda pemeriksaan persiapan dilakukan pada Rabu, 23 September 2020.

Pada perkara tersebut tertulis pihak penggugat atas nama Bambang Trihatmodjo, sedangkan tergugat Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Baca Juga: Berhasil Sandang Gelar Nyonya Bambang Trihatmodjo, Nyatanya Mayangsari Gigit Jari Tak Bisa Kuasai Harta Segunung Putra Cendana yang Jatuh ke Tangan Anak-Anak Halimah

Sementara pada detail perkara, Bambang meminta keputusan Menkeu membatalkan pencekalan terhadap dirinya.

Adapun isi gugatan tersebut antara lain mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya dan menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Menteri Keuangan Nomor 108/KM.6/2020 Tanggal 27 Mei 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Pencegahan Bepergian ke Luar Wilayah Republik Indonesia terhadap Sdr Bambang Trihatmodjo (Ketua Konsorsium Mitra Penyelenggara Sea Games XIX Tahun 1997) dalam Rangka Pengurusan Piutang Negara.

Selain itu, di dalam gugatan tersebut juga meminta agar PTUN mewajibkan tergugat untuk mencabut Keputusan Menteri Keuangan tersebut, serta menghukum tergugat, yakni Menteri Keuangan, dengan membayar biaya perkara.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gurita Bisnis Bambang Trihatmodjo, Putra Soeharto yang Gemar Berbisnis

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas

Baca Lainnya