GridStar.ID - Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya yang namanya sudah tak asing lagi.
Perempuan yang akrab dipanggil Risma itu dikenal baik karena cara memimpinnya yang tegas.
Sayangnya tidak lama lagi ia akan menghentikan masa jabatannya.
Pensiun sudah di depan mata, Risma pun membeberkan rencana apa yang akan dilakukan ke lapangan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan keinginannya untuk membuat usaha batik.
Apalagi, jabatan Risma tahun depan bakal berakhir setelah dua periode memimpin Surabaya.
“Memang saya pengen jualan batik disini,” kata Risma saat membuka kafe Sejarawan milik putra sulungnya Fuad Bernardi di kawasan Bratang, Selasa (25/08) malam.
Menurut Risma, bagi dia tak perlu merasa malu.
Meskipun dia adalah orang nomor satu di Surabaya, namun ketika purna dia ingin membuka usaha.
Baginya, tak ada kata gengsi.
"Saya pikir gak ada yang perlu dimalukan, kalau di luar negeri habis jadi Wali Kota, habis jadi apa tiba-tiba jadi apa, saya gak perlu harus malu dan gak perlu gengsi," kata Risma.
Rencananya, usaha yang akan dibuat Risma itu akan menjadi satu lokasi dengan tempat kedai milik Fuad Bernardi.
Kebetulan usaha itu nomor rumah masa kecil Risma di Jalan Bratang Binangun nomor 17 Surabaya.
Meski nampak sederhana namun Risma berkata yang terpenting adalah ketelatenan dalam menjalankan usaha.
Aku pingin punya usaha (batik) itu, kata Risma.
Apalagi, Risma bahas jika dalam keluarga hal itu sudah biasa.
Meski nampak sederhana namun Risma berkata yang terpenting adalah ketelatenan dalam menjalankan usaha.
Aku pingin punya usaha (batik) itu, kata Risma.
Apalagi, Risma bahas jika dalam keluarga hal itu sudah biasa.
Meskipun kakek Risma merupakan seorang kiai namun juga merupakan pedagang. Sehingga dia tak heran jika putranya, Fuad memilih terjun di dunia wirausaha.
"Gak aneh lagi, karena kami memang keturunan keturunan," ucap Risma. (*)
Artikel ini telah tayang di WIKEN.ID yang berjudulDikenal Tegas saat Menjabat Wali Kota Surabaya, Risma Akui Bakal Banting Setir Jadi Penjual Batik Kala Pensiun Menjabat: Gak Perlu Gengsi