GridStar.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan dini terkait musim kemarau di Indonesia.
Melalui unggahan pada akun instagram pada (24/08) BMKG memperingatkan tentang kemarau panjang yang bakal terjadi.
Seperti yang kita tahu, saat ini biasanya Indonesia sedang masuk musim kemarau.
Menurut BMKG sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun ada pula yang masih mengalami musim hujan.
"- 43% wilayah sudah positif memasuki musim kemarau.- 27% wilayah masih mengalami musim hujan," tulis BMKG.
Tak hanya itu, BMKG juga umumkan 10 daerah yang akan mengalami musim kemarau cukup panjang.
Melansir Nakita.ID, berikut daerah yang dimaksud:
1.Kota Kupang, NTT (111 hari)
2. Belu, NTT (93 hari)
3. Dompu, NTB (92 hari)
4. Timor Tengah Selatan, NTT (92 hari)
5. Kupang, NTT (92 hari)
6. Sampang, Jawa Timur (90 hari)
7. Rote Ndao, NTT (89 hari)
8. Ende, NTT (88 hari)
9. Sikka, NTT (86 hari)
10. Bima, NTB (85 hari)
Sebelumnya, BMKG telah memberikan penjelasan mengapa sebagian wilayah di Indonesia masih turun hujan sedangkan lainnya sudah memasuki musim kemarau.
"Analisis kami terhadap data hujan, menunjukkan bahwa iklim di Indonesia tidak seragam.
Demikian juga, musim kemarau dan musim hujan," kata Indra kepada Kompas.com, Kamis (13/08).
Indra menyebutkan, sebagian besar daerah di selatan ekuator (Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua bagian Selatan) berada pada puncak musim hujan.
Sementata, sebagian daerah Sumatera bagian utara mulai memasuki musim kemarau.
Sebaliknya, saat musim kemarau di wilayah selatan ekuator mencapai periode-periode puncak kemarau (Juni, Juli, dan Agustus).
Adapun, di sebagian wilayah Sulawesi bagian tengah, Maluku, Papua bagian barat sedang mengalami puncak musim hujan.
Indra menjelaskan, daerah yang sudah musim hujan saat ini adalah sebagian daerah di Sumatera bagian utara.
(*)