GridStar.ID - Perubahan zaman membuat lagu-lagu anak sudah mulai tidak diminati.
Kebanyakan anak-anak saat ini lebih tertarik mendengar lagu-lagu dewasa.
Audrey Meirina dan Aqi Alexa hadir menjawab keresahan tersebut.
Pasangan selebritis ini membuat sebuay acara televisi untuk anak-anak bertajuk SOFA KUNING.
Dalam program SOFA KUNING akan memperkenalkan lagu anak-anak Indonesia.
Program tersebut akan tayang perdana pada Sabtu 22 Agustus 2020 pukul 18.00 di NET TV.
Melansir NOVA.ID, Audrey dan Aqi mempermak semua lagu-lagu anak Indonesia yang dulu sering dijadikan bahan ujian mata pelajaran seni musik.
Lagu-lagu tersebut akan di-remake sedemikian rupa menyesuaikan musik masa kini agar lebih enak didengar baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Dalam acara tersebut pun akan diadakan kuis-kuis menganai lagu-lagu tersebut.
Hadiahnya berupa IPad hingga grand prize berupa beasiswa.
Bagi Audrey Merina, SOFA KUNING ini merupakan salah satu proyek impiannya dari sebelum ia memiliki anak.
Tujuannya ialah menaikkan kembali lagu-lagu anak Indonesia yang kini sudah jarang diperdengarkan lagi.
"Well, in general lagu-lagu anak Indonesia banyak terkubur aja. Kayak bahkan anak-anakku sendiri banyak menyanyikan lagu-lagu macem Baby Shark doo doo doo doo..
Sementara lagu-lagu anak Indonesia ini bagus-bagus banget. Ngajarin pantun, ngajarin santun, seperti lagu “Pergi Sekolah” dan, ya berimajinasi lah," ungkap Audrey.
Selain itu, SOFA KUNING menjadi tantangan tersendiri bagi Audrey dan Aqi.
Karena menurut pasangan ini tak mudah membuat orangtua tertarik dan mau mendengarkan lagu anak-anak.
"Gimana caranya kita bisa bikin orang tua mau tertarik mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu anak ini. Karena kayak lagu di radio deh, ketika dipasang sama ortu (kita), anak-anak pasti akan pick up lagunya (mengingat, menyerap -Red.) dan jadi nyanyi-nyanyi,"
Sesungguhnya, SOFA KUNING ini dibuat agar dapat memanjakkan telinga para orangtua agar mau mendengarkan kembali lagu-lagu anak Indonesia sehingga mudah untuk memperkenalkannya juga kepada anak-anak meraka.
Dengan menjadi sasaran gerakan itu, para orangtua tersebut diharapkan akan mendengarkan lalu menyanyikan dan kemudian dapat mengajarkan lagu anak-anak kepada buah hati mereka.
"Makanya challenging banget untuk 'memanjakan telinga orang tua'-nya agar mereka mau mendengarkan dan tidak terganggu dengan nada-nada yang 'tidak seksi' ketika lagu-lagu itu dipasang on repeat," kata Audrey. (*)