Pakaian Adat yang Dikenakan Anak dalam Uang Pecahan Baru Rp 75.000 Jadi Sorotan, BI Beri Penjelasan: Bukan dari Tiongkok, Ini Asli Darah Indonesia

Selasa, 18 Agustus 2020 | 21:00
tribun timur

Uang pecahan 75 ribu baru

GridStar.ID - Uang pecahan baru Rp 75.000 edisi khusus kemerdekaan kini menjadi incaran banyak orang.

Tak hanya dikeluarkan secara terbatas oleh Bank Indonesia, uang ini memiliki desain yang memiliki makna mendalam.

Pada uang tersebut terlihat gambar anak-anak yang menggunakan pakaian daerah, namun ada satu yang mencuri perhatian.

Baca Juga: Tak Sembarangan, Pemilihan Warna dan Gambar dari Uang Edisi Kemerdekaan Rp 75.000 yang Diluncurkan Pada HUT RI Ke-75 Punya Makna Mendalam

Seorang anak yang ada di bagian tengah disebut-sebut menggunakan pakaian seperti busana masyarakat Tionghoa.

Sebenarnya pakaian adat dari manakah busana yang digunakan anak tersebut?

Desain uang rupiah khusus Rp 75.000 menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia menjadi sorotan.

Baca Juga: Sekali Hilang Bakal Pusing 7 Keliling, Uang Koin 850.000 yang Diluncurkan BI Saat HUT RI Berbarengan dengan Pecahan Uang 75 Ribu Baru!

Selain desain tiga angka nol yang dicetak lebih kecil, gambar anak-anak yang menggunakan 9 baju daerah tak luput jadi trending.

Menanggapi hal itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menegaskan bahwa anak yang di gambar paling tengah dalam pecahan Rp 75.000 memakai baju adat Suku Tidung, Kalimantan Utara.

"Itu adalah pakaian adat dari Kalimantan Utara, baju adat Suku Tidung. Coba carilah di Google, mengenai pakaian adat daerah Suku Tidung, keluar seperti itu," kata Marlison dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan ke-75 Tahun RI secara virtual, Selasa (18/08).

Baca Juga: BI Bersama Menteri Keuangan Rilis Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu Untuk Memperingati HUT RI Ke-75

Marlison menyebut, Suku Tidung merupakan asli Indonesia. Dengan digambarnya baju adat Suku Tidung seharusnya membuat masyarakat lebih mengenal keanekaragaman budaya.

"Bukan dari Tiongkok. Ini asli darah Indonesia. Justru (dengan) kita tampilkan 9 daerah itu, kita semua sekarang mencari tahu, oh, ternyata luar biasa kebangsaan Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, 9 daerah yang diambil untuk desain rupiah khusus pecahan Rp 75.000 merupakan pakaian adat daerah yang belum pernah diterbitkan sebelumnya dalam mata uang.

Baca Juga: Kena Bully Netizen Gegara Warna Kakinya yang Kontras dengan Wajah, Krisdayanti Rela Gelontorkan Uang Sampai Rp 1 Miliar demi Suntik DNA Ikan Salmon, Ada Perubahan?

Sembilan daerah mewakili tiap 3 daerah di wilayah barat, tengah dan timur. Dari barat, ada Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, dan Gorontalo.

Dari wilayah tengah disematkan baju adat asal Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo.

"Sedangkan yang dari timur ada NTT, Maluku, dan Papua. Kita tampilkan anak-anak asli dari daerah tersebut, yang ingin kita gambarkan adalah keanekaragaman dari sisi penduduk," sebutnya.

Baca Juga: Istrinya Sampai Rela Dipoligami Gegara Kini Bergelimang Harta, Siapa Sangka Azis Gagap Pernah Korbankan Anak Demi Rp 5000: Ane Minta Maaf Banget!

Adapun pemilihan pakaian adat telah melalui proses diskusi yang panjang.

Bank Indonesia telah melakukan koordinasi dan focus group discussion (FGD) dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah setempat.

Koordinasi dilakukan sampai ke level kepala dinas pendidikan dan kebudayaan setempat, dan unit pelaksana teknis balai di daerah masing-masing.

Baca Juga: Kabar Gembira Disampaikan Langsung oleh Presiden Jokowi, Bantuan Uang Tunai Rp 600 Ribu untuk Pekerja Dipastikan Cair Dalam Waktu Dekat, Ini Jadwalnya!

"Contohnya di Kalimantan Utara dab Gorontalo, kita sampai koordinasi ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota tarakan dan UPT Balai Adat.

Di Kalimantan Utara ada Balai Adat Tidung, dan di Gorontalo ada Balai adat Gorontalo kalau di gorontalo. Semua kita lakukan verifikasi dan digabungkan dalam desain," sebutnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulBI: Itu Baju Adat Suku Tidung, Coba Carilah di Google...

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya