GridStar.ID - Vaksin virus corona hingga kini masih dikembangkan sejumlah negara.
Termasuk di Indonesia, perusahaan Bio Farma kini tengah menguji coba calon vaksin covid-19 pada uji klinis tahap III.
Bio Farma diketahui telah menjalin kerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal China.
Melansir dari Kompas.com, sejak Selasa, (11/08), vaksin tersebut telah disuntikkan pada tubuh relawan.
Pengujian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad, Eddy Fadlyana, mengungkapkan calon vaksin Covid-19 tersebut memiliki efek samping.
Meski begitu, ia memperkirakan efeknya tidak besar, seperti nyeri atau demam.
"Bisa timbul nyeri di tempat suntikan atau demam sekitar 30 hingga 40 persen," kata Eddy, Rabu (12/08).
Dia mengatakan untuk efek samping lainnya kemungkinan sangat kecil. Namun, kata dia, apabila nantinya relawan uji klinis mengalami demam atau gejala lain diharapkan untuk melapor ke tim uji klinis.
Dia menjelaskan, uji klinis tahap III vaksin akan dihentikan jika ada reaksi berat terhadap relawan.
Hal tersebut nanti diputuskan oleh dokter yang memeriksa. Target relawan yang mengikuti uji klinis tahap III calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac adalah 1.620 orang.
Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 orang relawan. Kemudian, rekrutmen kedua memperoleh 1.080 orang relawan.
Relawan terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respons imun) dan efikasi (respons dalam melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac dilakukan secara bergelombang, tidak langsung 1.620 orang.
Penyuntikan calon vaksin gelombang pertama akan diselesaikan minggu kedua bulan Agustus ini. Targetnya adalah 120 orang relawan.
Proses penyuntikan berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan keempat bulan Agustus, masing-masing terhadap 144 orang relawan.
Gelombang penyuntikan vaksin terhadap relawan dan pemantauan akan terus dilakukan hingga minggu ketiga bulan Desember dengan total 1.620 orang relawan.
Apabila uji klinis fase III ini berjalan lancar, hasilnya akan segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Lalu setelah lolos di BPOM, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada Januari 2021.
Bio Farma ditargetkan bisa memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun. (*)