Bukan Hanya Resesi, Negara Terkaya di Dunia Ini Tercekik dan Bangkrut karena Inflasi, Awalnya Gara-Gara Pemerintah Terlalu Manjakan Rakyatnya!

Jumat, 07 Agustus 2020 | 15:32
Kompas.com

(Ilustrasi) Bukan Hanya Resesi, Negara Terkaya di Dunia Ini Tercekik dan Bangkrut karena Inflasi, Awalnya Gara-Gara Pemerintah Terlalu Manjakan Rakyatnya!

GridStar.ID -Negaraini dulunya dikenal menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Namun, nasib negara ini makin tercekik sejak 2013 lalu udai dilanda inflasi tinggi.

Kematian Presiden Hugo Chavez 2013 silam, rakyat makin tercekik akibat ekonomi negara yang hancur.

Baca Juga: Simpang Siur, Ekonom Buka Suara: Indonesia Belum Masuk Resesi Meski Pertumbuhan Ekonomi Negatif hingga 5,32 Persen

Pada 2019 lalu, Venezuela dikabarkan berada di ambang kehancuran.

Uang kertas bolivar (mata uang Venezuela) nyaris tak ada nilainya dan merupakan salah satu mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia.

Padahal dulu negara ini terkenal sangat kaya raya.

Baca Juga: Diombang-Ambing Covid-19, Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia Bakal Masuk Jurang Resesi, Krisis Moneter 1998 Terulang Lagi?

Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tapi kekayaan itu yang kemudian menjadi awal dari kehancuran Venezuela.

Seperti negara penghasil minyak lainnya, 95% pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak.

Ini artinya uang masuk ke negara ini sangat bergantung pada harga minyak dunia.

Baca Juga: Rupiah Ikut Melemah Gara-Gara Singapura Resesi, Berikut Fakta Soal Pemerosotan Ekonomi Terburuk Sepanjang Sejarah di Negara Tetangga!

Saat harga minyak dunia sedang tingi, pemasukan negara sangat besar dan begitu pula sebaliknya.

Venezuela juga mengalami kesenjangan sosial yang sangat besar dengan semua orang kaya sebagai pemilik bisnis di negara itu. Mengakibatkan warga miskin makin miskin.

Sejak Hugo Chavez berkuasa di tahun 1999, Chavez langsung menerapkan kebijakan untuk menyetarakan ekonomi rakyat.

Baca Juga: Berkaca pada Venezuela yang Jatuh Bangkrut Akibat Terlalu Manjakan Rakyatnya, Padahal Pernah Jadi Negara Terkaya di Dunia!

Sebagian besar keuntungan negara dari penjualan minyak dialokasikan untuk program sosial gratis bagi rakyat, termasuk subsidi dan usaha-usaha mengentaskan kemiskinan.

Chavez juga berani memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat dan bergabung dengan China dan Rusia.

Kedua negara inilah yang akhirnya meminjamkan dana miliaran dollar pada Venezuela.

Baca Juga: Dijuluki Pengacara 30 Miliar hingga Hanya 2 Artis yang Mampu Bayar, Hotman Paris Mengaku Pusing Hartanya Kian Menipis untuk Bayar Tagihan Ratusan Apartemen, Tak Laku Lagi?

Chavez juga mendeklarasikan lahan pertanian sebagai milik negara tapi malah mengabaikannya karena merasa kondisi ekonomi Venezuela yang baik-baik saja.

Akibatnya, Venezuela murni hanya bergantung pada penjualan minyak ke luar negeri.

Dana terus dikucurkan untuk rakyat tanpa disadari Chavez bahwa ini adalah bunuh diri perlahan.

Baca Juga: Anang Hermansyah Langsung Semprot Seorang Pria yang Berniat Beli Istana Megahnya Malah Sebut Hunian Suami Ashanty Bekas Warisan hingga Ledek Bangkrut

Hingga kematiannya pada 2013, Chavez dijuluki sebagai pahlawan bagi orang miskin Venezuela.

Selepas Chavez mengkat, Maduro menggantikannya dan meneruskan program subsidi ala Chavez.

Tahun 2016, harga minyak dunia turun drastis dan penghasilan Venezuela terpangkas habis.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Laudya Cynthia Bella Terus-terusan Ketiban Apes, Jadi Gunjingan Tetangga Soal Gosip Perceraiannya Hingga disebut Bangkrut Lantaran Jual Rumah

Kas pemerintah kosong bahkan defisit karena program untuk rakyat tetap dijalankan.

Maduro mengambil keputusan salah. Bukannya mencari solusi dengan menambah lini produk ekspor, dia malah mencetak uang sebanyak mungkin.

Nilai tukar bolivar melorot tajam. Inflasi tak terkendali dan tingkat harga barang naik hingga 1000%.

Baca Juga: Sah Jadi Sopir Raffi Ahmad, Kabar Kebangkrutan Dorce Gamalama Diragukan Netizen: Cuma Ada 3 Rumah, Mobil Alphard, dan Deposito 3 Miliar

Keadaan di Venezuela benar-benar kacau dan bahkan rumah sakit pemerintah tak mampu lagi menyediakan pasokan obat-obatan.

Laiknya efek domino, ini menyebabkan banyak warga kaya memilih meninggalkan Venezuela.

Kini negara ini terpuruk dan nyaris tak mampu bangkit lagi. Selain sanksi Amerika Serikat terhadap industri minyak Venezuela, sikap 'terlalu baik' pemerintah juga jadi salah satu penyebabnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,“Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya”

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya