Jadi Warisan Budaya, Asal Usul Keris Masih Menjadi Teka-Teki Hingga Punya Sekitar 28 Fungsi, Salah Satunya Sebagai Lambang Kesatrian

Rabu, 05 Agustus 2020 | 07:00
kompas.com

ilustrasi keris

GridStar.ID - Keris sempat memuncaki trending topik twitter pada Selasa (04/08).

Seperti yang diketahui, keris menjadi salah satu warisan budaya yang sudah dikenal sejak lama.

Namun di twitter ditemukan sebuah video yang merekam oknum yang merusak benda tersebut dan memotongnya.

Baca Juga: Tak Main-main Ini yang Hukuman Didapatkan Saat Rakyat Korea Utara Kepergok Menikmati Drama hingga Ikuti Gaya Bicara Orang Korea Selatan

Video pengerusakan keris itu pun diperbincangkan pengguna twitter dan telah ditonton oleh 77 ribu penggunanya.

Lalu bagaimana kisah sejarah dari keris tersebut, dan asal usul keris yang selama ini kita kenal?

Baca Juga: Komnas Perempuan Tersinggung dengan Pernyataan Menko Polhukum yang Menyamakan Virus Corona dengan Seorang Istri: Memupuk Budaya Menyalahkan Perempuan...

Asal-usul keris hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (11/08/2015), sebagian menyebutnya berasal dari Jawa, misalnya Bambang Harsrinuksmo dalam Ensiklopedi Keris (2004).

Namun, sebagian menyebutnya berasal dari budaya Melayu, seperti Sir Thomas Raffles dalam The History of Java (1817).

Yang jelas, UNESCO telah menyebut keris sebagai a distinctive, asymmetrical dagger from Indonesia.

Baca Juga: Belajar dari Wabah yang Terjadi Masa Lalu hingga Budaya Sadar Kesehatan, Ini Cara 5 Negara yang disebut Tersehat di Dunia Menangani Virus Corona

Teka-teki kapan munculnya keris pernah diberitakan Harian Kompas pada 8 November 1982.

Pimpinan Museum Sonobudoyo Yogyakarta Djoko Soekiman menyebut, pada relief candi Borobudur dan candi Prambanan, tidak tampak adanya senjata keris.

Di relief kedua candi itu senjata yang terlihat adalah pedang. Djoko menilai hal tersebut turut membuktikan ketika masa pembangunan candi Borobudur dan candi Prambanan senjata keris belum ada.

Baca Juga: Mendadak Ngebet Nikah Demi Warisan, Azriel Hermansyah Tak Diizinkan Ashanty Kuasai Peninggalan Keluarganya, Anang Hermansyah Beri Pertanyaan Menohok: Orangnya Mana?

Candi Borobudur diperkirakan dibangun sekitar tahun 750 hingga 800, sedangkan candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850.

Keris, kata Djoko, baru mulai terlihat pada relief di candi Jago di Malang, Jawa Timur. Candi Jago dibangun sekitar abad ke-13.

Fungsi keris

Sementara itu, Harian Kompas pada 1 Juni 1996 memberitakan, seorang insinyur lulusan ITB yang melakukan riset terkait keris bersama Universitas Indonesia, Haryono Guritno, mengungkapkan setidaknya ada 28 fungsi keris.

Baca Juga: Ingin Bawa Barang Warisan Keluarga, Azriel Malah Kena Marah Ashanty: Kamu Masih Kecil, Belum Bisa Megang Ginian

Di antaranya keris adalah gaman (senjata), warisan, pusaka, jimat, sipat kandel (semacam keyakinan diri), tanda pribadi, tanda keluarga, dan tanda keprabon (kepangkatan).

Kemudian sebagai racikan busana, racikan upacara, ubarampe kanoragan (atribut untuk mencari kesaktian dan lainnya), ubarampe keprajuritan (perlengkapan prajurit), olah jiwa, lambang kesatrian, hingga lambang kerukunan.

Haryono menyebut keris dengan kualitas 'nomor satu' adalah keris yang berasal dari zaman Majapahit, sekitar tahun 1293 hingga 1500.

Baca Juga: Bikin Merinding! Selama Ini Seorang Nenek Simpan Mayat Suami dan Anaknya di Rumah Sampai Jadi Kerangka, Akui Dapat Bisikan Ghaib Keduanya Akan Hidup Kembali Setelah Lakukan Ini

Waktu itu menurutnya motivasi Empu pembuat keris begitu tinggi. Namun, setelah itu mutu keris menurun.

"Pada masa kerajaan Demak, bahkan tidak muncul keris yang bagus, karena keris tidak aktual lagi pada masa itu," kata Haryono.

Didaftarkan ke UNESCO

Pada 2004, Indonesia mengusulkan keris sebagai karya agung warisan manusia kepada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Baca Juga: Berkunjung ke Indonesia, Raja Willem Kembalikan Benda Peninggalan Pangeran Diponegoro yang Disimpan Belanda Hampir 2 Abad kepada Presiden Jokowi

Haryono Guritno menjadi koordinator yang ditunjuk UNESCO untuk mempersiapkan hasil wawancara terhadap berbagai narasumber tentang budaya keris.

"Sebenarnya UNESCO sendiri yang mengusulkan kepada Indonesia bahwa keris punya kesempatan sebagai karya agung warisan manusia, seperti halnya wayang, yang pada tahun 2003 sudah diterima (oleh UNESCO) sebagai karya agung non-bendawi," kata Haryono seperti diberitakan Harian Kompas pada 12 Oktober 2004.

Selain dinilai memiliki tradisi panjang, fungsi sosial, nilai seni, falsafah, dan bahkan aspek mistik, keris juga merupakan budaya yang khas Indonesia.

Baca Juga: Tajir Melintir Sejak Lahir, Siapa Sangka Nama Nagita Slavina Dicoret dari Daftar Ahli Waris, Rieta Amilia Ternyata Bakal Berikan Jatah Warisan Istri Raffi Ahmad pada Sosok Ini

Keris jadi warisan budaya

UNESCO menetapkan keris sebagai salah satu warisan budaya yang mesti dilestarikan di Paris pada 25 November 2005.

"Masih hidup dan dihayati, tradisi masih berlanjut. Berbeda dengan budaya samurai di Jepang yang kini sudah mati," ungkap Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Koichiro Matsuura, seperti diberitakan Harian Kompas pada 20 Desember 2005.

Baca Juga: Kekayaannya bak Tak Habis 7 Turunan, Rieta Amalia Justru Ogah Wariskan Hartanya untuk Nagita Slavina, Sampai Tegaskan Hal Ini Pada Istri Raffi Ahmad: Uang Tita ya Uang Tita!

Sebelum keris, pada 2003, wayang sudah terlebih dulu diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya.

Ratusan ribu dollar AS per tahun diperkirakan akan mengalir guna melestarikan keris Indonesia dan wayang.

"Lewat momentum penghargaan UNESCO ini mestinya kita menata kembali pandangan tentang keris," ungkap Haryono Haryoguritno, seorang pakar keris yang memimpin tim riset pustaka dan lapangan keris tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulTrending di Twitter, Berikut Sejarah Keris

Editor : Hinggar

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya