GridStar.ID - Misteri kematian dari editor Metro TV, Yodi Prabowo mulai terungkap.
Polisi mengatakan Yodi meninggal dunia diduga karena bunuh diri.
Polisi menduga Yodi mengalami depresi hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada awal Juli lalu.
Pada jasad Yodi, polisi menemukan beberapa luka tusuk di leher dan dada.
Barang bukti berupa sebilah pisau juga berada di dekat jasad Yodi saat ditemukan.
Kesimpulan polisi akan kematian dari Yodi tersebut tak bisa diterima begitu saja oleh keluarga sang editor.
Mereka tak percaya jika Yodi nekat bunuh diri karena mengalai depresi.
Padahal polisi juga telah menjelaskan secara runut bagaimana kematian anaknya itu hingga diduga melakukan tindakan bunuh diri.
"Bapak ibunya sudah saya undang, dijelaskan hasil penyelidikan mengarah ke bunuh diri," ujar Tubagus kepada wartawan, Minggu (26/07).
Usai polisi memberikan penjelasan, keudua orangtua dari Yodi seakan tak percaya dan menyodorkan bukti lainnya.
Namun polisi menolak barang bukti yang diberikan oleh orang tua Yodi.
Hal itu dikarenakan mereka memberikan keterangan dari sejumlah dukun atau guru spiritual.
"Informasinya dari orang pinter, saya tidak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" katanya.
Polisi hingga saat ini masih menerima informasi dari masyarakat terkait mengenai kematian dari Yodi Prabowo.
Namun ia meminta informasi yang diberikan harus logis dan memiliki dasar.
Yodi Prabowo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pinggir Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Ulujami, Jakarta Selatan pada 10 Juli lalu. (*)