GridStar.ID - Kabar duka datang dari dunia sastra tanah air.
Penyair Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/07) pukul 09.17 WIB.
Sapardi meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Kabar duka ini pun dibenarkan oleh Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia.
"Ya, Mas," kata Amel saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari Kompas.com (19/07).
Sapardi Djoko Damono lahir pada 20 Maret 1940 dari pasangan Sadyoko dan Saparian.
Selama hidupnya Sapardi merupakan seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra dan pakar sastra.
Ia juga memiliki peran penting dalam sastra Indonesia.
Sapardi masuk ke dalam kelompok pengarang angkatan 1970-an dalam Ikhtisar Kesusastraan Indonesia Modern (1988) karya Pamusuk Eneste.
Sapardi dikenal sebagai seorang penyair yang orosinil dan kreatif.
Berikut ini beberapa karya yang lahir dari Sapardi:
- Duka-Mu Abadi (1969),
- Mata Pisau (1974),
- Perahu Kertas (1983),
- Sihir Hujan (1984),
- Hujan Bulan Juni (1994),
- dan Arloji (1998).
- Serta Ayat-ayat Api (2000),
- Mata Jendela (2000),
- Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003),
- kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001),
- dan kumpulan sajak Kolam (2009).
Buku-buku karya Sapardi Djoko Damono yaitu:
- Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978),
- Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979),
- Kesusasteraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999),
- Novel Jawa 1950-an: Telaah Fungsi, Isi dan Struktur (1996),
- Politik, Ideologi dan Sastra Hibrida (1999),
- Sihir Rendra: Permainan Makna (1999),
- dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan (2004). (*)