Batik Disebut sebagai Seni Kerajinan dari Negeri Tirai Bambu, Warganet Tanah Air Langsung Ribut di Twitter: Jangan Ngaku Ini Asli China

Minggu, 12 Juli 2020 | 17:30
twitter

Media China mengklaim Batik merupakan seni kerajinan china

GridStar.ID - Indonesia memiliki banyak kebudayaan mulai dari kesenian hingga warisan budaya.

Salah satu kesenian yang dimiliki Indonesia adalah batik.

Batik di setiap daerah di tanah air pun memiliki ciri khas masing-masing.

Baca Juga: Langsung Gegerkan Dunia, Ahli Virus China Diancam Menghilang jika Bongkar Fakta Pemerintah Tiongkok yang Diduga Sengaja Tutupi Virus Corona Demi Hal Ini!

Namun, baru-baru ini media pemerintah China menyebut batik adalah kerajinan tradisional negaranya.

Di video berdurasi 49 detik itu, akun Twitter @XHNews menuliskan " Batik adalah kerajinan tradisional China" di pembuka video.

Tak ayal, video Xinhua ini langsung memicu beragam reaksi dari para warganet.

Baca Juga: Sadis! Satu WNI Ditemukan Tewas Membeku di Lemari Es, Aksi TNI Kejar 2 Kapal Tiongkok Berhasil Temukan 22 Sandera Lainnya yang Diduga Korban Kasus Kejahatan Ini

Xinhua di videonya menampilkan seorang pengrajin yang menggambar motif batik di sebuah kain.

Beragam motif digambar seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta ukiran-ukiran khas batik.

Cara menggambar batiknya juga memakai canting, meski bentuk alatnya sedikit berbeda.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia Bakal Saingi China di Akhir Juli? Pakar Epidemiologi UI: Belum Bisa Dibilang Puncak Kalau Nggak Tahu Kurva Sebenarnya

"(Batik) ini biasanya dipakai kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan," lanjut teks di video Xinhua.

Selain di kain, terlihat pula seorang wanita yang menggambar motif batik di sebuah bucket hat.

Motif batik ini bergambar bunga. Kemudian ditunjukkan juga proses pembuatan batik celup yang menghasilkan motif bergambar burung.

Baca Juga: Asal Mula Virus Corona Masih Menjadi Misteri, China Akhirnya Ngaku Virus Corona Bukan dari Wuhan Tapi dari Benua Ini, WHO Turun Lakukan Investigasi

Video tersebut diunggah Xinhua pada Sabtu (12/07) pukul 12.22 WIB.

Pantauan dari Kompas.com hingga sekitar pukul 15.23 WIB, video ini telah mendapat lebih dari 160 likes dan di-retweet lebih dari 200 kali.

Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Ancaman Baru, Ditemukan Kasus Virus G4 dari Flu Babi di Tengah Pandemi Covid-19, Penderita Alami Gejala-Gejala Ini!

Kolom balasan (reply) twit ini juga ramai dibanjiri beragam reaksi warganet.

Seorang warganet dengan akun @srinidhi24 dengan gamblang menjelaskan bahwa batik berasal dari Pulau Jawa di Indonesia lalu produknya menyebar seantero Asia sampai India dan China.

Ia juga mengimbau, "Jangan mengaku ini asli China. Ini dari zaman dahulu yang DITIRU China."

Baca Juga: India dan China Memanas Usai Baku Hantam yang Tewaskan Puluhan Tentara, Negeri Bollywood Kini Blokir 59 Aplikasi dari Tirai Bambu, Termasuk TikTok

Lalu akun Twitter @cupakbaras menulis, "Karena mencuri dan menginvasi wilayah belum cukup, sekarang (mereka) mencuri kebudayaan Indonesia dan mengklaim milik China @wamnews_ind @KBRIWashDC @INAEmbAUS."

Baca Juga: Belum Selesai dengan Virus Corona, Kini Ilmuwan Menemukan Flu Babi Jenis Baru dari China yang Mungkin Jadi Pandemi

Ada pula yang menyindir, "Sebaiknya kamu mengklaim Covid saja. Tidak ada negara yang mengklaimnya sampai sekarang," tulis @Sean_Alma.

Namun di samping balasan-balasan bernada menyindir dan mengecam itu, ada juga yang coba menenangkan reaksi warganet.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Selama Ini Wuhan Dituding sebagai Asal Virus Corona, Para Ilmuwan Malah Temukan Virus Ini di Air Limbah Barcelona Jauh Sebelum Penyebaran di China

@YuniAriane menuliskan bahwa teknik menggoreskan tinta di kain ini adalah teknik lawas yang sudah muncul di Mesir sejak abad ke-4 sebelum Masehi.

"Ini sudah dibuat di Dinasti Tang dan Jepang di zaman Nara (600 Masehi) jauh sebelum diadopsi di Jawa."

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulVideo Viral Batik Disebut Kerajinan Tradisional China, Netizen Ramai Ribut di Twitter

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya