Sri Mulyani Blak-blakan Biaya Penanganan Corona: Realisasi Anggaran Kesehatan Masih Kecil, Baru 1,54 Persen!

Rabu, 17 Juni 2020 | 23:00
Kompas.com

Sri Mulyani Blak-blakan Biaya Penanganan Corona: Realisasi Anggaran Kesehatan Masih Kecil, Baru 1,54 Persen!

GridStar.ID - Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan alokasi dana covid-19.

Blak-blakan, pemerintah ternyata mengalokasikan anggaran sebesar Rp87,55 triliun.

Hal ini diungkap Sri Mulyani merupakan realisasi anggaran yang sangat rendah, hanya ada dikisaran 1,54 persen.

Baca Juga: Tantang Kabinet Menteri Ekonomi Era Jokowi Mundur Jika Dirinya Menang Debat dari Luhut Soal Utang Negara, Rizal Ramli Justru Ciut Duluan saat Ditawari Syarat yang Setimpal

"Di bidang kesehatan kita melihat implementasinya masih sangat kecil (baru 1,54 persen) meski anggaran sudah naik jadi Rp 87,5 triliun. Kita melihat implementasinya masih perlu diperbaiki," kata dia dalam video conference di Jakarta, Selasa (17/6/2020).

Sri Mulyani pun memaparkan, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan realisasi anggaran kesehatan dalam penanganan Covid-19 masih tersendat.

Hambatan tersebut bisa saja berupa hal-hal administrasi dan porses verifikasi dalam penyaluran insentif tenaga kesehatan.

Baca Juga: Kabar Baik! Awalnya Akan Diberikan Selama 3 Bulan Saja, Sri Mulyani Ungkap Bansos Akan Diperpanjang Hingga Desember, Tapi...

Selain itu, juga terkait realisasi penyaluran biaya klaim perawatan pasien yang belum terproses verifikasinya.

"Jadi ada gap antara realisasi keuangan dan fisik dengan anggaran yang disediakan maupun pelaksanaannya. Kami harap bisa akselerasi oleh gugus tugas, Kemenkes dan (pemerintah) daerah," ujar dia.

Beberapa pos anggaran yang telah disiapkan pemerintah untuk penanganan pandemi pun belum menunjukkan serapan yang maksimal.

Baca Juga: Sebagian PNS di Kota Ini Harus Gigit Jari, Dijanjikan Cair Tanggal 15 Mei oleh Menteri Sri Mulyani, THR Lebaran Justru Tak Kunjung Datang Jelang Idul Fitri, Ada Apa?

Misalnya insentif dunia usaha yang baru 6,8 persen dari Rp 120,61 triliun, insentif UMKM baru 0,06 persen dari Rp 123,46 triliun, serta untuk anggaran sektoral kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah baru 3,65 persen dan Rp 106,11 triliun.

Adapun anggaran untuk korporasi yang sebesar Rp 53,57 triliun belum terealisasi sama sekali.

"Pembiayaan korporasi kita masih belum ada realisasi sampai saat ini. Kami fokus ke Juni agar seluruh peraturan dan skema dukungan bisa operasional untuk membantu dunia usaha. Untuk sektoral dan pemda, kami terus lakukan komunikasi dengan pemda agar penyelesaian regulasi dan program padat karya K/L bisa segera dilakukan untuk bisa membantu kegiatan ekonomi di kuartal III dan kuartal IV," ujar dia.

Baca Juga: Kabar Baik, THR PNS Golongan Ini Tetap Cair, Paling Lambat 15 Mei!

Adapun untuk bantuan sosial dia mengatakan, realisasinya telah mencapai 28,63 persen dari total anggaran yang sebesar Rp 203,9 triliun.

Sri Mulyani memaparkan hingga Mei 2020 pemerintah telah menyalurkan belanja bantuan sosial ( bansos) sebesar Rp 61,4 triliun.

Jumlah tersebut meningkat 30,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 54 triliun.

Baca Juga: Gembar-gembor akan Beri Bansos untuk 1,1 Juta Warganya, Anies Baswedan bak Angkat Tangan Justru Bikin Sri Mulyani Kelimpungan Gegara Gubernur DKI Jakarta Tak Punya Anggaran hingga Pemerintah Pusat yang Kucurkan Dana untuk Wilayahnya

Lonjakan realisasi penyaluran bansos tersebut terjadi lantaran pemerintah memang meningkatkan anggaran belanja bansos untuk meredam dampak pandemi Covid-19 terhadap pelemahan perekonomian.

"Belanja bansos mengalami kenaikan tinggi karena untuk bantuan sosial ke masyarakat yang terdampak Covid-19," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Selasa (16/6/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Kesehatan Masih Kecil, Baru 1,54 Persen

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya