Bak Instan Karma, Sesumbar Ngaku Bisa Sembuhkan Virus Corona dengan Cium Tangan, Orang Suci di India Ini Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Selasa, 16 Juni 2020 | 06:30
Tribunnews

(Ilustrasi)Bak Instan Karma, Sesumbar Ngaku Bisa Sembuhkan Virus Corona dengan Cium Tangan, Orang Suci di India Ini Meninggal Dunia Akibat Covid-19

GridStar.ID - India hingga kini belum bisa mengendalikan tingkat infeksi virus corona.

Salah satu berita kematian yang menghebohkan soal pasien covid-19 baru-baru ini membuat warga di India kembali heboh.

Pasalnya, pasien covid-19 ini merupakan orang suci yang semasa hidup dipercaya bisa sembuhkan virus corona.

Baca Juga: Firasat Wirang Birawa Makin Mendekati Kebenaran, Ahli Sebut Vaksin Virus Corona Sudah Dalam Tahap Akhir, Tanda Pandemi Segera Berakhir?

Ia adalah seorang pria tantra dari Ratlam, di Negara Bagian Madhya Pradesh.

Pria tersebut menyatakan, dia bisa memusnahkan beban hidup pengikutnya dengan mencium tangannya.

Tak cukup sampai di situ, pria tersebut juga mengklaim ritual cium tangan bisa efektif terhadap pasien Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Indonesia Catatkan Rekor Tertinggi Pasien Sembuh Covid-19 Sejak Awal Virus Corona Tersebar di Tanah Air, Terbanyak Ada di Daerah Ini

Walaupun wabah tersebut sebenarnya menular lewat tetesan di mulut atau hidung.

Berita ini dibenarkan oleh departemen kesehatan setempat.

Mereka menyatakan, si orang suci itu terinfeksi virus corona pada 3 Juni 2020.

Baca Juga: Bukti Ngerinya Hoaks, Rombongan Warga Bersenjata Tajam Ini Nekat Todong Ambulans Pembawa Jenazah Positif Corona Hingga Ancam Bakar Puskesmas

Ia meninggal dunia satu hari setelahnya.

Mengutip dari Kompas.com, otoritas India mulai melacak siapa saja yang kontak dengan pria itu dan menerapkan swab test ke 40 orang.

Hasilnya, 20 sampel terbukti positif, termasuk tujuh orang anggota keluarga si orang suci itu.

Baca Juga: Sebut Corona Cuma Akal-Akalan Pemerintah Habiskan Anggaran Negara, Pesohor Ini Siap Sedot Udara dari Mulut Pasien Covid-19 untuk Buktikan Ucapannya!

Petugas swab test Ruchika Couhan meminta praktik serupa jangan sampai terulang kembali karena dirasa begitu berbahaya.

Apalagi, sekarang India tengah berada dalam ancaman gelombang baru.

Badan kesehatan lokal disebut mengidentifikasi 29 orang yang melakukan "praktik pengusiran virus corona" dan mengarantina diri mereka sendiri.

Baca Juga: Akhirnya Membuahkan Hasil, Indonesia Sudah Temukan Kombinasi Obat untuk Penawar Virus Corona, Pertanda Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir dalam Waktu Dekat?

India sendiri hingga saat ini sudah melaporkan 298.283 kasus Covid-19.

Dengan 8.398 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Meningkatnya infeksi terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown.

Baca Juga: Bak Angin Segar Penangkal Covid-19 Segera Ditemukan, Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan China Kembangkan Vaksin Virus Corona, Akhir Tahun 2020 Siap Edar?

Pada hari Kamis (11/6/2020), mereka mencatatkan 10.000 kasus.

Rumah sakit di kota besar seperti Mumbai, New Delhi, dan Chennai mulai kewalahan dengan membeludaknya pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

Para ahli kemudian memprediksi, India belum akan mencapai puncak dari pandemi virus corona sebelum akhir Juli mendatang.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Ini Update Terbaru Vaksin Virus Corona, 11 Jenisnya Sudah Diuji Coba ke Tubuh Manusia!

Lonjakan kasus tersebut terjadi di tengah rencana pemerintah membuka lagi restoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah di sebagian tempat.

Seperti diketahui, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sampat dikritik oleh masyarakat.

Alasannya, mereka menerapkan lockdown selama 10 pekan yang menggerus ekonomi dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

Baca Juga: Sebut Perjuangannya Sama dengan Presiden Moon Jae In, Ridwan Kamil Ungkap Anggaran Pemerintah Jabar Tak Sebanding dengan Korsel: Lahir Batin Saya Harus Selamatkan 50 Juta Nyawa!

New Delhi mempertahankan instruksi tersebut.

PIhaknya menjelaskan mereka berusaha melindungi 1,3 miliar warganya dari dampak yang lebih besar.

Dalam pidatonya di televisi, Modi menerangkan bahwa pengorbanan yang dilakukan rakyat sudah menyelamatkan negara.

Baca Juga: Tak Sedikit Perusahaan Tumbang hingga Berujung Banyaknya Korban PHK di Tengah Wabah Corona, Alibaba Malah Butuhkan 5 Ribu Karyawan!

Namun, pakar berpendapat lain.

"Saat ini, kami tengah duduk di bom waktu yang terus berdetak," kata Dr Harjit Singh Bhatti, President Progressive Medicos and Scientists Forum.

Dalam pandangannya, mencabut karantina wilayah terlalu dini hanya akan menyebabkan penambahan kasus dan juga korban meninggal.

Baca Juga: Tak Sedikit Perusahaan Tumbang hingga Berujung Banyaknya Korban PHK di Tengah Wabah Corona, Alibaba Malah Butuhkan 5 Ribu Karyawan!

"Kecuali pemerintah menggunakan anggarannya untuk meningkatkan layanan kesehatan, semuanya tak berubah."

"Kematian akan terus terjadi," ujar dia.

Sementara itu, dilansir dari dari worldometers.info pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia Sabtu (13/6/2020) yakni mencapai 7,751,899 kasus.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Diantar Sesama Pengemudi Ojol, Jenazah Driver Ini Ternyata Positif Corona Usai Dimakamkan Secara Normal Tanpa Prosedur Keamanan Covid-19

Sementara itu kematian akibat Covid-19 kini berjumlah 428,488 jiwa.

Jumlah pasien sembuh kini berada di angka 3,973,203 orang.

Berdasarkan data, jumlah kasus aktif saat ini berjumlah 3,350,208 kasus.

Baca Juga: Terkepung di Antara Zona Merah, Daerah Ini Satu-Satunya Zona Hijau di Daratan Jakarta, Begini Sangsi Unik yang Bikin Warga Kapok Langgar Protokol Kesehatan!

Sejauh ini Amerika Serikat masih menjadi pemuncak dalam jumlah kasus Covid-19.

Terdapat 2,117,027 kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul POPULER Pria di India Ini Meninggal Setelah Klaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19 dengan Cium Tangan

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber tribunnews