Bak Petir di Siang Bolong, Peneliti Temukan Tanda-Tanda Virus Corona Sudah Menyebar Sejak Agustus 2019!

Rabu, 10 Juni 2020 | 23:00
Xinhua

(Ilustrasi) Bak Petir di Siang Bolong, Peneliti Temukan Tanda-Tanda Virus Corona Sudah Menyebar Sejak Agustus 2019!

GridStar.ID - Wabah virus corona kali pertama diduga menyebar di Wuhan, China.

Kini, covid-19 telah menyebar ke seluruh penjara dunia.

Hal ini menyebabkan tak sedikit negara melakukan pembatasan sosial demi menekan penyebaran virus.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, WHO Sebut Pandemi COVID-19 Masih Jauh dari Akhir Hingga Desak Negara-Negara untuk Tak Berhenti Menyerah, New Normal Pilihan yang Salah?

Diketahui sejak Januari 2020, virus corona pecah di Wuhan dan China dan membuat puluhan ribu warga China positif virus corona.

Tak lama, tepatnya pada Februari 2020, virus corona mulai menyebar ke seluruhke dunia.

Dan hal itu terjadi hingga hari ini.

Baca Juga: Geser Posisi Achmad Yurianto, Ternyata Ini Alasan Dokter Reisa Broto Asmoro Gantikannya Sebagai Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid-19

Namun penelitian terbaru menemukan bahwa virus corona pertama kali menyebar bukan pada Desember 2019.

Lalu kapan?

Dilansir darikontan.co.idpada Rabu (10/6/2020), virus corona baru mungkin telah menyebar di China pada awal Agustus tahun lalu.

Baca Juga: Belum Juga Melandai, Indonesia Tembus 1.000 Kasus Baru Positif Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Pernyataan itu menurut penelitian Harvard Medical School dan berdasarkan citra satelit dari pola perjalanan rumahsakit dan data mesin pencari.

Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumah sakit di Kota Wuhan, tempat virus corona muncul pada akhir 2019, dan data pertanyaan terkait gejala klinis pada mesin pencari, seperti "batuk" dan "diare".

"Peningkatan lalu lintas rumahsakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului awal pandemi SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019," sebut penelitian Harvard Medical School pada Selasa (9/6), seperti dikutipChannelnewsasia.com.

Baca Juga: Obat Ampuh Penangkal Corona Tak Kunjung Ditemukan, Amerika Bersikukuh Tuding China Jadi Dalang Perlambat Penemuan Vaksin Virus Corona

"Meskipun kami tidak bisa mengonfirmasi, apakah peningkatan volume itu terkait langsung dengan virus baru, bukti kami mendukung penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan kemunculan terjadi sebelum identifikasi di pasar makanan laut Huanan," kata mereka.

Penelitian Harvard Medical School menyebutkan, temuan tersebut juga menguatkan hipotesis bahwa virus corona muncul secara alami di China Selatan dan berpotensi sudah beredar sebelum kluster Wuhan.

Ini tampak dari peningkatan tajam dalam tingkat isian tempat parkir rumahsakit pada Agustus 2019 berdasarkan citra satelit.

Baca Juga: Obat Ampuh Penangkal Corona Tak Kunjung Ditemukan, Amerika Bersikukuh Tuding China Jadi Dalang Perlambat Penemuan Vaksin Virus Corona

"Pada Agustus, kami mengidentifikasi peningkatan unik dalam pencarian kata diare yang tidak terlihat pada musim flu sebelumnya atau tercermin dalam data pencarian kata batuk," ujar penelitian Harvard Medical School.

Hingga hari ini, sudah 6 bulan lamanya kita berjuang melawan penyebaran virus corona.

Namun jumlah kasus dan korban jiwa akibat penyebaran virus corona di dunia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Cadangan Devisa RI Naik Pesat Sampai 130,5 Dollar AS di Tengah Wabah Corona

Melansir data dari lamanWorldometers,total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 7.311.062 (7,3 juta) kasushingga Rabu (10/6/2020) pagi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.594.227 (3,5 juta) pasien telah sembuh, 412.993 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 3.303.842 dengan rincian 3.249.902 pasien dengan kondisi ringan dan 53.940 dalam kondisi serius. (*)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dan kompas.com dengan judul "Studi terbaru: Virus corona sudah menyebar di China sejak Agustus 2019" dan "Update Virus Corona di Dunia 10 Juni: 7,3 Juta Orang Terinfeksi | Klarifikasi Pakar WHO")

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kontan

Baca Lainnya