Hatinya Hancur dengan Tindakan Suami yang Memicu Kerusuhan di Amerika Serikat, Istri Derek Chauvin Ajukan Cerai, Memohon Tidak Diganggu Selama Masa Sulit Ini

Senin, 01 Juni 2020 | 14:16
KOMPAS.COM

Tahu suaminya jadi pemicu kerusuhan di Amerika Serikat, istri Derek Chauvin ajukan permintaan cerai.

GridStar.ID – Hati siapa yang tak hancur begitu tahu suaminya jadi pemicu kerusuhan di Amerika Serikat, yang kian meluas.

Begitu pun Kellie Chauvin, istri Derek Chauvin yang disangka jadi pemicu tewasnya George Floyd beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir Kompas.com beberapa waktu lalu, istri Derek Chauvin, polisi Minneapolis yang menindih leher George Floyd hingga tewas itu sangat sedih dan kecewa hingga akhirnya mengajukan permintaan cerai.

Baca Juga: Mengharukan, di Tengah Pandemi Covid-19, Pendemo di Amerika Serikat Bergiliran Menerima Cairan Hand Sanitizer dari Pengendara Perempuan di Dalam Mobil: Saya Menangis

Menurut pengacaranya, hati Kellie begitu hancur mendengar kematian Floyd, yang memunculkan gelombang protes besar di seluruh Amerika Serikat.

Dalam keterangan tertulis Kantor Firma Hukum Sekula PLLC, Kellie secara resmi mengajukan cerai kepada sang suami, Derek Chauvin.

"Kellie Chauvin sangat sedih dengan kematian Floyd, serta menyampaikan dukacita kepada keluarga dan mereka yang berkabung karena tragedi ini," ulas kantor hukum Sekula.

Baca Juga: Rekam Mobil Terbakar Saat Kerusuhan di Amerika Serikat, Aktor Ini Diserang Polisi: Mereka Memukul Sepedaku

Dilansir CBS News, Sabtu (30/5), Kellie diketahui tidak mempunyai anak dari pernikahannya dengan polisi berusia 44 tahun itu.

"Dia meminta agar privasi anak, orangtua, dan keluarga besarnya dihormati, dan mereka tidak diganggu selama kondisi sulit ini," lanjut Sekula.

Chauvin langsung dipecat dari jabatannya setelah George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, tewas pada Senin (25/5).

Baca Juga: Banyak Menuai Kecaman, Kasus Kematian George Floyd Ditindih Lutut hingga Meninggal Jadi Sorotan Dunia, sang Polisi Didakwa Pembunuhan

Pada Jumat (29/5), dia ditangkap dan kemudian dijerat dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat tiga dan tingkat dua.

Dalam laporan yang diisi Jumat, jaksa penuntut menulis, Chauvin menggunakan lututnya untuk menekan leher Floyd selama 8 menit 46 detik.

Sekitar dua menit dan 53 detik kemudian, Floyd dinyatakan "tidak responsif" sehingga harus mendapat perawatan sebelum dinyatakan tewas.

Baca Juga: Amerika Serikat Memanas dengan Meninggalnya George Floyd, Terungkap Sang Polisi dan Pria yang Ditangkapnya Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab

Dalam video yang viral, George Floyd sempat terdengar memohon kepada sang polisi agar mengangkat lututnya. "Aku tak bisa bernapas," pintanya.

Jika terbukti, Chauvin bisa dipenjara selama 25 tahun untuk tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan 10 tahun untuk pembunuhan tingkat dua.

Tuduhan yang dijeratkan kepada Chauvin berbuah gelombang demonstrasi, yang kemudian meluas hingga ke 30 kota di seluruh Amerika Serikat.

Baca Juga: Telan Harga Dirinya Mentah-Mentah, Donald Trump Akui Amerika Serikat Telah Kalah dari Pandemi Virus Corona, Berduka Presiden AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Negeri

Karena bereskalasi secara cepat, ditambah dengan beberapa bentrokan, sejumlah pemimpin daerah mengumumkan adanya jam malam.

Kemudian, gubernur negara bagian mengaktifkan pasukan Garda Nasional, setelah demonstrasi mulai meningkat menjadi kerusuhan.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Istri Derek Chauvin, Polisi yang Tindih Leher George Floyd, Ajukan Cerai.(*)

Tag

Editor : Yunus

Sumber Kompas.com