Konflik Makin Memanas, Donald Trump Bersikeras Tuding PBB Sebagai Boneka China Hingga Putuskan untuk Keluar dari WHO, Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang

Minggu, 31 Mei 2020 | 16:02
Donald Trump(Wikipedia) via KOMPAS.com

Konflik Makin Memanas, Donald Trump Bersikeras Tuding PBB Sebagai Boneka China Hingga Putuskan untuk Keluar dari WHO, Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang

GridStar.ID-Virus corona memang masih menjadi momok yang mengerikan bagi dunia.

Virus yang disebut-sebut berasal dari China itu, tak hanya menghilangkan banyak nyawa manusia, tetapi juga hampir mengubah tatanan dunia.

Banyak sektor yang menunjang kemajuan negara, harus tergoyahkan dikarenakan pandemi corona.

Baca Juga: Telan Harga Dirinya Mentah-Mentah, Donald Trump Akui Amerika Serikat Telah Kalah dari Pandemi Virus Corona, Berduka Presiden AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Negeri

Salah satunya adalah Sektor Ekonomi.

Tak heran, jika banyak negara yang mengecam China dikarenakan pandemi ini.

Yang paling terparah adalah negara Adikuasa, Amerika Serikat.

Baca Juga: Ngotot Kosumsi Obat Demam Berdarah untuk Cegah Virus Corona, Aksi Donald Trump Bikin Geger Para Ilmuwan Dunia yang Beri Peringatkan Efek Samping Membahayakan

Seperti yang diketahui, kini hubungan China dan Amerika Serikat yang kian hari kian memanas.

Bahkan baru-baru ini, Amerika Serikat membuat keputusan yang mengejutkan dunia terkait panasnya hubungan dengan China.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump keluarkan keputusan yang mengagetkan Uni Eropa.

Baca Juga: Media Asing Sanjung Cara Kerja Anies Baswedan yang Tangani Wabah Virus Corona hingga Disetarakan dengan Gurbernur New York, Sebut Jokowi Tak Cepat bak Donald Trump

Presiden AS Donald Trump menyatakan negaranya keluar dari keanggotaan WHO, Jumat (29/05) waktu setempat atau Sabtu WIB.

Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam menghadapi ancaman global ini, sekarang waktunya untuk meningkatkan kerjasama dan mencari solusi bersama. Tindakan yang melemahkan hasil internasional harus dihindari," ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Josep Borrell, diplomat teratas Uni Eropa, seperti dilansir Reuters, Minggu (31/05).

Baca Juga: Jadi Negara Tertinggi Wabah Covid-19 di Dunia, Baru-baru Ini Tercatat Kasus Keracunan di AS Meningkat Usai Donald Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona

"Dalam konteks ini, kami mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang diumumkan,".

Trump menuduh organisasi PBB itu menjadi boneka China terkait pandemo Covid-19.

AS secara resmi bergabung di WHO pada 1948.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Indonesia, Donald Trump Akan Berikan Ventilator untuk Pasien Covid-19 Setelah Bicara Langsung dengan Jokowi, Presiden AS: Kerjasama yang Luar Biasa!

Saat melakukan jumpa pers harian di Taman Mawar, Gedung Putih, Washington DC, Trump mengatakan para pejabat China mengabaikan kewajiban mereka untuk melapor kepada WHO tentang virus corona, yang kini telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

"China memiliki kendali penuh atas WHO meskipun hanya membayar 40 juta dolar per tahun dibandingkan dengan apa yang dibayar Amerika Serikat yaitu sekitar 450 juta dolar per tahun," katanya.

Keputusan mengejutkan itu dinyatakan Trump setelah minggu lalu Presiden China Xi Jinping berjanji memberikan 2 miliar dolar AS (sekira Rp 29,3 triliun) kepada WHO selama dua tahun ke depan guna membantu memerangi virus corona.

Baca Juga: Dokter Gedung Putih Tak Karantina Donald Trump Usai Pertemuannya dengan Presiden Brasil yang Positif Virus Corona, Orang Nomor 1 di Amerika Ini Sempat Abaikan Larangan Berjabat Tangan

Jumlah itu hampir memenuhi seluruh anggaran program tahunan WHO untuk tahun lalu.

Trump bulan lalu menghentikan pendanaan untuk organisasi beranggotakan 194 negara itu.

Kemudian dalam suratnya pada 18 Mei, ia memberi WHO waktu selama 30 hari untuk berkomitmen melakukan reformasi.

Baca Juga: Beredar Foto Langka Penampakan Laboratorium Wuhan yang Simpan 1500 Virus Mematikan, Terdapat Segel yang Rusak Perkuat Kecurigaan Dunia Tentang Asal Mula Covid-19, Donald Trump Sampai Lakukan Ini!

"Karena mereka telah gagal melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan itu, kita hari ini akan mengakhiri hubungan kita dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan mengalihkan dana itu ke seluruh dunia yang layak mendapatkan kebutuhan kesehatan masyarakat global mendesak," kata Trump.

Belum ada kejelasan kapan keputusan itu mulai berlaku.

Resolusi bersama Kongres 1948 tentang keanggotaan AS di WHO mengatakan, negara itu berhak ke luar dari organisasi itu dengan pemberitahuan satu tahun sebelumnya.

Baca Juga: Telan Harga Dirinya Mentah-Mentah, Donald Trump Akui Amerika Serikat Telah Kalah dari Pandemi Virus Corona, Berduka Presiden AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Negeri

WHO belum menanggapi permintaan komentar atas pengumuman Trump.

Sebelumnya, organisasi dunia itu membantah pernyataan Trump mereka mempromosikan "disinformasi" China tentang virus itu.

"Penting untuk diingat WHO adalah platform untuk kerja sama antarnegara," kata Donna McKay, Direktur Eksekutif Physicians for Human Rights.

Baca Juga: Ngotot Kosumsi Obat Demam Berdarah untuk Cegah Virus Corona, Aksi Donald Trump Bikin Geger Para Ilmuwan Dunia yang Beri Peringatkan Efek Samping Membahayakan

"Menjauh dari institusi sangat penting itu di tengah pandemi bersejarah ini akan merugikan rakyat, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia."

Hingga saat ini AS menempati ranking pertama di dunia terkait jumlah kasus Covid-19 dana angka kematian.

Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, setidaknya 102.836 orang meninggal dan 1.747.087 kasus tercatat di seluruh negeri.

Baca Juga: Dokter Gedung Putih Tak Karantina Donald Trump Usai Pertemuannya dengan Presiden Brasil yang Positif Virus Corona, Orang Nomor 1 di Amerika Ini Sempat Abaikan Larangan Berjabat Tangan

Pada Sabtu (30/05), Johns Hopkins melaporkan 1.068 kasus baru dan 27 kematian. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com "Uni Eropa Desak AS Pertimbangkan Ulang Keputusan Keluar dari WHO"

Editor : Hinggar

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya