Bikin Merinding, Tersebar Video Rekaman Pidato Soeharto 25 Tahun Silam Soal Prediksi Nasib Indonesia di 2020, Bangsa Diminta Lakukan Hal Ini

Sabtu, 30 Mei 2020 | 10:30
Tribun

Bikin Merinding, Tersebar Video Rekaman Pidato Soeharto 25 Tahun Silam Soal Prediksi Nasib Indonesia di 2020, Bangsa Diminta Lakukan Hal Ini

GridStar.ID- Tahun 2020 seakan menjadi tahun terberat bagi rakyat Indonesia.

Cobaan datang silih berganti, di tengah pandemi corona, bencana alam pun juga terjadi di beberapa tempat.

Namun siapa sangka jika keadaan Indonesia yang seperti ini sudah diprediksi sejak puluhan tahun silam.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut sang Anak Merupakan Hasil Hubungan Gelap dengan Tommy Soeharto, Artis Lawas Ini Bongkar Masa Lalunya yang Pernah Dinikahi Siri oleh Pangeran Cendana

Mengutip dari TribunJabar.ID, sebuah video Presiden kedua RI Soeharto sedang berpidato viral di media sosial.

Bukan sekedar video, dalam pidatonya Soeharto membicarakan prediksi kondisi Indonesia ke depan.

Padahal saat itu diketahui video tersebut diambil pada tahun 1995.

Baca Juga: Dituding Kabur Gondol Rp 100 Miliar Uang Milik Keluarga Cendana, Mantan Istri Tommy Soeharto Ungkap Jeritan Hatinya Alasan Pilih Minggat, Tata Cahyani: Saya Terpaksa Selamatkan Diri dan Anak-Anak!

Diketahui video tersebut diambil saat temu wicara Presiden Soeharto pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya, pada 23 November 1995 silam.

Dalam cuplikannya Soeharto menyampaikan prediksi bila Indonesia harus mempersiapkan kader bangsa.

Kader bangsa tersebut disiapkan bukan saja untuk membangun negeri tetapi juga menghadapi segala cobaannya.

Baca Juga: Terpisah Diadu Domba, Kata-Kata Terakhir Soeharto Pecahkan Tangis Habibie: 5 Kali Sehari Saya Doakan Kamu Selamat Tiap Salat

Salah satu yang harus dipersiapkan itu di antaranya adanya liberalisasi.

Kala itu Soeharto mengatakan nantinya di tahun 2020 bangsa Indonesia akan menghadapi liberalisasi.

Maksud liberalisasi itu adalah adanya perdagangan bebas di dunia.

Baca Juga: Disebut Pelakor Tersukses di Indonesia, Penyanyi Lawas Ini Jadi Mantu Keluarga Cendana Usai Dibayar Sebagai Artis Pendukung Parpol Saat Kampanye

Terhitung pada saat itu, menurutnya artinya selama 25 tahun lagi Indonesia sebagai negara berkembang harus siap.

Demikian menurutnya, anak-anak atau pelajar sedia kala harus sudah dipersiapkan.

Para pelajar itulah sebagai bibit, ditanamkan untuk mencintai tanah air.

Baca Juga: 10 Tahun Jadi Keluarga Cendana, Artis Cantik Ini Gugat Cerai sang Suami Lantaran Tak Kunjung Miliki Momongan hingga Pilih Kembali Memeluk Keyakinannya yang Lama

Dalam hal ini, kata Soeharto, termasuk mencintai produk negeri.

Bila dalam rangka mempersiapkan kompetisi persaingan dengan bangsa lain masih kurang dan tak sempurna.

Maka, kata Soeharto, untuk menghadapi persaingan itu hanya ada satu kunci.

Baca Juga: Sukses Jadi Mantu Keluarga Cendana dan Hidup Enak Bergelimang Harta di Rumah Mewah bak Istana, Ketahuan Borok Mayangsari yang Ternyata Tak Bayar Uang Jatah Makan Puluhan Kuli Bangunan

Kompas.com

Presiden RI Kedua, Soeharto

"Maka hanya dengan mencintai tanah air, para remaja yang akan hidup di tahun 2020 akan menjadi benteng,

untuk mempertahankan dari pada keberlangsungan hidup negara dan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut Soeharto menjelaskan, seyogyanya para pemuda yang mencintai tanah air ia yang sebaiknya mencintai produk negeri.

Baca Juga: Dikira Turun Pamor Usai Tak Lagi Main Sinetron, Artis Cantik Ini Gagal Jadi Bagian dari Keluarga Cendana hingga Pilih Nikahi Pengusaha 3 Tahun Lebih Muda, Kini Sibuk Urus Anak!

Namun bila para pemuda lebih kesemsem dengan produk luar negeri, maka akan hancur sebuah negara.

"Jika pemuda nanti kesemsem dengan produk yang murah namun hasil produksi luar negeri atau impor, hancur daripada bangsanya. Karena produk dalam negeri tidak ada yang beli, pabriknya tutup, lantas semuanya tidak bisa bekerja, tidak bisa makan," sebut presiden kedua yang akrab disapa Pak Harto itu.

Demikian hal inilah menurutnya menjadi satu kunci dan kekuatan yang harus disiapkan.

Baca Juga: Meski Dinikahi Keluarga Cendana dan Hidup Serba Mewah, Inilah 8 Harta Bambang Trihatmodjo yang Tak Bisa Disentuh Mayangsari Seumur Hidupnya

Semua pendidikan hingga perguruan tinggi harus mampu mempersiapkannya.

Bukan karena curang, tetapi untuk menyelamatkan negara.

Soeharto saat itu yakin Indonesia akan mampu bersaing dari perdagangan bebas liberalisasi global tersebut.

Baca Juga: Mayangsari Disebut Pakai Guna-Guna Demi Jadi Nyonya Keluarga Cendana, Dulu Menghilang Bak Ditelan Bumi Usai Lahirkan Bayinya dengan Bambang Trihatmodjo Kini Ia Tak Ragu Pamerkan Kehidupan Pribadinya

Namun, seaindainya tidak senjatanya adalah timbulkan jiwa nasionalisme.

Awalnya dalam video itu presiden kedua RI Soeharto memberikan penjelasan tentang kepemudaan.

Ia menyampaikan tujuan pemuda bangsa untuk digodok menjadi generasi emas dan menjadi kader-kader bangsa.

Baca Juga: Dinikahi Keluarga Cendana hingga Rela Pindah Keyakinan, Unggahan Artis Cantik yang Jarang Terekspos Ini Curi Perhatian Warganet

Menurutnya hal itu sudah ia lakukan, agar kirab-kirab pemuda menjadi kader-kader yang turut mempersatukan bangsa.

Soeharto pun mengaku bahwa pihaknya sudah menyebarkan para pemuda di tiap-tiap provinsi.

Ia menjelaskan artinya setiap pemuda yang tersebar itu memiliki mata dan telinga untuk mengetahui seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Keluarga Cendana Mantu, Mantan Suami Lulu Tobing Dikabarkan Akan Lepas Status Duda dan Pinang Seorang Pramugari

Lantas menurutnya, bila para pemuda itu berkumpul kemudian berdiskusi bertukar pengalaman.

Setiap pemuda mewakili suara menyampaikan aspirasi setelah ia melihat pengalaman di daerahnya masing-masing.

Kebudayaan maupun kekuatan yang ada di masing-masing provinsi untuk dianalisa.

Baca Juga: Disebut Pelakor Tersukses di Indonesia, Penyanyi Lawas Ini Jadi Mantu Keluarga Cendana Usai Dibayar Sebagai Artis Pendukung Parpol Saat Kampanye

Kemudian dari sanalah ditemukan hasil dan cara terbaik.

Menurut Soeharto, itulah yang merupakan modal terbaik dalam menyiapkan diri sebagai kader-kader bangsa.

"Yang penting yang pertama, karena akan timbul jiwa kepahlawanannya jika mencintai tanah airnya," ujar Soerhato.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut sang Anak Merupakan Hasil Hubungan Gelap dengan Tommy Soeharto, Artis Lawas Ini Bongkar Masa Lalunya yang Pernah Dinikahi Siri oleh Pangeran Cendana

Setelah mengetahui seluruh keadaan provinsi pasti akan mencintai tanah airnya.

Jika sudah mencintai tanah airnya, tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara dalam keadaan membangun, apalagi dalam keadaan bahaya," papar Soeharto.

Setelah itu, Soeharto menjelaskan prediksi bahwa para pemuda bangsa itu pun harus menghadapi liberalisasi atau perdagangan dunia.

Baca Juga: 10 Tahun Jadi Keluarga Cendana, Artis Cantik Ini Gugat Cerai sang Suami Lantaran Tak Kunjung Miliki Momongan hingga Pilih Kembali Memeluk Keyakinannya yang Lama

Dalam persaingan yang ketat, Soeharto menjelaskan bahwa para pemuda harus cinta produk negeri. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Tribun-Medan.com, TribunJabar.id

Baca Lainnya