Sering Dituding Jadi Penyebab Wabah Virus Corona, Laboratorium di Wuhan Ini Ketahuan Miliki 3 Virus Hidup Mirip Cov-2, Faktanya Bikin Melongo!

Senin, 25 Mei 2020 | 21:00
Sosok.ID

Sering Dituding Jadi Penyebab Wabah Virus Corona, Laboratorium di Wuhan Ini Ketahuan Miliki 3 Virus Hidup Mirip Cov-2, Faktanya Bikin Melongo!

GridStar.ID- Wabah virus corona sempat disebut-sebut merupakan hasil dari ciptaan laboratorium di Wuhan, China.

Meski demikian, tak sedikit pula ilmuwan yang meneliti bahwa covid-19 bukan merupakan senjata biologis.

Laboratorium di Wuhan lantas angkat bicara soal desas-desus yang selama ini ditujukan.

Baca Juga: Indonesia Masih Terkungkung Wabah Virus Corona, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Permohonan Maaf: Pemerintah Mohon Maaf, Bahaya Corona Belum Hilang

Institut virologi China, yang berlokasi diWuhanmengaku mempunyai tiga galur (strain)virus coronayang berasal darikelelawar.

Namun berdasarkan keterangan dari laboratorium, saat ini tidak ada koleksi mereka yang cocok dengan virus yang mewabah di dunia.

Awalnya peneliti berpikirCovid-19, yang sudah membunuh 340.000 orang di dunia, berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara.

Baca Juga: Merasakan Keimanan Islam saat Pandemi Corona, Pria Sangar Bertatto Ini Putuskan Mualaf, Begini Kisah Spiritualnya Ucap Syahadat dan Puasa Ramadan Pertama Kali

Karena itu dalam wawancaranya dneganCGTN, Direktur Institut Virologi Wuhan, menyebut klaim AS bahwa virus corona bocor dari laboratorium mereka "kebohongan murni".

Dalam wawancara yang dilakukan pada 13 Mei, Wang Yanyi menyatakan mereka mempunyai galur virus yang berasal dari kelelawar.

"Kini kami mempunyai tiga strain virus hidup. Namun, kemiripan mereka denganSARS-Cov-2 hanya mencapai 79,8 persen," papar Wang.

Baca Juga: Bak Angin Segar, PNS Masih Ada Harapan Gaji ke-13 Cair Lebih Besar dari THR di Tengah Wabah Corona, Stafsus Kemenkeu Beri Keterangan!

Salah satu tim peneliti mereka, dipimpin Profesor Shi Zhengli, sudah menangani coronavirus sejak 2004, dan fokus kepada sumber "pelacakan SARS".

DilansirAFPMinggu (24/5/2020), mereka merujuk kepada Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2003-2004 silam.

"Kami tahu bahwa keseluruhan genomeSARS-Cov-2hanya sekitar 80 persen dari SARS. Jadi sangat berbeda," beber sang direktur.

Baca Juga: Ungkap Pagebluk Corona Akan Segera Mereda, Sosok Ini Justru Sebut Indonesa Bakal Alami Gesekan Usai Pandemi Hingga Sudutkan Satu Pihak, Ada Apa?

Wang menuturkan, berdasarkan penelitian Profesor Shi terdahulu, mereka tidak memerhatikan jika ada virus yang hampir mirip dengan SARS.

Teori konspirasi bahwa laboratorium di Wuhan bertanggung jawab dalam mewabahnya Covid-19 sebenarnya sudah menyeruak selama berbulan-bulan.

Namun, Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian melontarkannya ke permukaan, di mana mereka mengklaim sudah melihat bukti.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Mulai Bermutasi, Para Ahli Mulai Teliti Gejala Langka Pada Pasien Positif Covid-19, Apa Saja?

Labitu kemudian menerima virus misterius tersebut pada 30 Desember, menentukan urutan genome, dan menginformasikannya kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 11 Januari.

Di wawancara yang disiarkan Sabtu malam (23/5/2020), Wang mengaku sebelum wabah ini ada, mereka tidak pernah menyimpan atau meneliti SARS-Cov-2.

"Faktatnya, seperti yang lainnya, kami malah tak tahu virus ini ada. Jadi, bagaimana bisa bocor jika kami saja tak pernah menyimpannya?" tanya dia.

Baca Juga: Bak Kebal Corona, Banyak Warga yang Nekat Belanja Baju Lebaran hingga Ngotot Mudik, Bima Arya Ungkap Susahnya Melawan Kultur: Merasa Ini Penyakit Orang Kaya

WHO kemudian menyatakan bahwa Washington sama sekali tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim bahwa virus itu bocor.

Dalam wawancara denganScientific American, Shi mengungkapkan urutan genome SARS-Cov-2 tidak menyamai virus corona yang mereka punya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Lab di Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas