Tak Bisa Berjualan Pentol Karena Pandemi Corona, Demi Bisa Beli Beras Pria Ini Menangis dan Menjual Harta Berharganya: Ya Hanya Blender

Kamis, 21 Mei 2020 | 21:15

Demi bisa beli beras untuk anak istrinya, pria ini menjual barang berharganya berupa blender.

GridStar.ID – Kondisi krisis ekonomi akibat pandemi dialami banyak keluarga, salah satunya dialami seorang pria di Magetan, Jawa Timur.

Usahanya berjualan pentol keliling tak bisa dilakukan, karena termasuk klaster penyebaran virus corona.

Akibatnya, demi bisa beli beras untuk anak istri, dia berusaha menjual barang berharganya.

Baca Juga: Dilakukan Setiap Tahun, Ibu dan Balita Jalan Kaki 10 Km Demi Sembako Gratis: Saya Tak Dapat Bantuan Covid-19

Seperti dilansir Kompas.com, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi pria tersebut.

Dia menangis sambil menjual sebuah blender di pinggir jalan.

Video itu diunggah pemilik akun Facebook, Dendy Ardiyan P pada Rabu (20/5) dan dikomentari ribuan netizen.

Baca Juga: Usai Dibully di Penjara Akibat Prank Sembako Sampah, Youtuber Ferdian Paleka Cs Dijenguk Orang Tuanya: Dia Tampak Murung

Dalam video itu terlihat, seorang pria menangis sambil menawarkan blender kepada pengendara.

Pria yang mengenakan masker itu mengaku menjual blender untuk makan.

"Untuk makan, untuk anak istri saya makan," katanya sambil menangis seperti terekam dalam video tersebut.

Baca Juga: Mengaku Sulit Cari Nafkah Saat PSBB dan Rutin Terima Bantuan, Ibu Ini Akhirnya Putuskan ke Kantor Desa dan Mengembalikan Sembako, Penyebabnya Bikin Haru

Tak berapa lama, seorang pejalan kaki menghampiri pria tersebut. Pejalan kaki itu menanyakan harga blender yang dijualnya.

Pria itu menjawab seikhlasnya asal bisa makan. Pejalan kaki itu mengeluarkan uang Rp100.000 dan memberikannya kepada pria tersebut.

Dia juga meminta pria itu menyimpan blender itu. Tangis pria yang menjajakan blender di pinggir jalan itu sontak pecah.

Baca Juga: Sedang Jalankan Tugas Kemanusiaan di Tengah Pandemi Corona, Maia Estianty Malah Disetop Polisi, Ternyata Istri Irwan Mussry Kepergok Sudah Lakukan Hal Ini

Pria yang menjual blender itu merupakan Sujono (40), warga Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan.

Sujono mengatakan, terpaksa menjual blender bekas itu di pinggir Jalan Raya Magetan-Maopati karena tak lagi punya uang buat beli beras.

Pria yang berprofesi sebagai pedagang pentol keliling itu sudah tiga bulan tak berjualan. Ia biasa berkeliling di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan.

Baca Juga: Sang Ibu Menangis Minta Maaf Atas Kelakuan Anaknya Lakukan Prank Sembako Sampah, Orang Tua Ferdian Paleka Malah Kelabuhi Polisi dan Masih Sembunyikan Anaknya

Kawasan itu kini ditutup karena menjadi salah satu klaster penyebaran virus corona baru.

“Sudah tidak mempunyai uang untuk beli beras. Barang yang bisa dijual ya hanya blender,” kata Sujono saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/5).

Di rumah itu, Sujono tinggal bersama istri, anak, dan ibunya. Rumah di Desa Pojok Sari itu merupakan milik ibunya yang sedang sakit.

Baca Juga: Prank Transpuan dengan Paket Sembako Isi Sampah, Ibunda Ferdian Paleka Bercucuran Air Mata, Aib sang Anak Hubungan Badan dengan Waria Dikuliti Habis-habisan!

Setelah kawasan Ponpes Al Fatah Temboro ditutup, Sujono beralih profesi sebagai pengumpul kayu bakar. Ia dan istrinya mengumpulkan kayu dan bambu kering.

Jika beruntung, mereka bisa mendapatkan dua ikat kayu bakar yang dijual keliling kampung.

“Kadang laku Rp10.000, kadang hanya Rp5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan,” katanya.

Baca Juga: Jadi Janda Tajir Melintir Setelah Dicerai Dipo Latief, Nikita Mirzani Berikan Hadiah Mobil Mewah Rp 6 Miliar dan 500 Bingkisan Sembako di Hari Ulang Tahun 1 Tahun Arkana: Biar Sombong Aja!

Tak hanya menghidupi anak dan istri, Sujono juga merawat ibunya yang menderita diabetes.

Meski tergolong kurang mampu, Sujono mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Viral, Video Pria Jual Blender Sambil Menangis di Pinggir Jalan karena Tak Punya Uang Beli Beras. (*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya