GridStar.ID - Baru-baru ini warga di Kabupaten Bandung digegerkan dengan daging babi yang dijual bebas.
Kasus ini terungkap saat polisi menerima laporan adanya aktivitas penjualan daging babi di sekitar Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Mendapati laporan tersebut polisi pun bergerak dan berhasil menangkap empat orang pelaku yang merupakan pengepul dan pengecer daging tersebut.
Polisi juga menemukan sebesar 500 kg daging babi yang tersimpan dalam lemari pendingin.
Ternyata tindakan ini telah dilakukan para pelaku selama satu tahun terakhir.
Lebih parahnya lagi, mereka menyulap daging babi menyerupai daging sapi dengan menggunakan boraks.
Zat ini digunakan agar warna daging babi bisa berubah lebih merah menjadi mirip daging sapi dan dijual dengan harga daging sapi.
Tak hanya itu saja, ternyata daging babi juga berbahaya dikonsumsi menurut para ahli gizi.
Dikutip dari kompas.com, Dosen Ahli Gizi Kesehatan Di Universitas Gadjah Mada (UGM), Harr Freitag mengatakan ada potensi terinfeksi cacing pita ketika kita mengkonsumsi daging babi.
"Jadi, daging babi memiliki risiko tinggi mengandung parasit Trichinella spiralis atau roundworm, Taenia solium atau tapeworm, dan Toxoplasma gondii," ujar Harry.
Daging babi memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan daging yang lainnya.
Harry menyampaikan untuk mencegah infeksi cacing pita pada tubuh seseorang, maka harus dilakukan pengolahan dengan cara yang benar.
"Oleh karena itu, cara pengolahannya harus tepat, salah satunya adalah dimasak dengan benar-benar matang," jelasnya.
dokter spesialis gizi klinik dari Mpchtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi juga mengungkapkan hal serupa terkait bahaya mengonsumsi daging babi.
"Daging babi juga berisiko menyebabkan infeksi parasit (parasitnya berupa cacing pita dan cacing Truchinella spiralis), sehingga tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang," ujar Inge.
Baca Juga: Heboh Wabah Virus Corona, Ternyata Virusnya Diduga Berasal dari Kelelawar hingga Daging Buruan
Seseorang yang mengalami infeksi parasit cacing pita akan mengalami berbagai gejala seperti susah gemuk dan kekuarangan sel darah merah.
Infeksi ini menurut dokter spesialis ahli gizi, DR dr Samuel Oetoro lebih banyak dialami anak-anak dibandingkan orang dewasa. (*)