GridStar.ID – Setelah diciduk kepolisian akibat kasus penghinaan dengan prank sembako sampah, Ferdian Paleka Cs sempat dikabarkan dibully tahanan lain di penjara.
Sejak masuk penjara, Ferdian dan dua temannya memang belum sempat bertemu dengan orangtua mereka.
Tapi akhirnya, Senin (11/5) orangtua Ferdian dan kawan-kawan menemuinya di Mapolrestabes Bandung.
Seperti dilansir dari Tribunnews, Roni (46) orangtua dari Aidil, salah satu tersangka kasus prank sampah mengungkapkan kondisi anaknya di tahanan.
Aidil ikut terlibat bersama dengan Ferdian Paleka dan TB Fachddinar, membuat video prank dus berisi sampah ke waria di Bandung dalam channel Youtube Paleka Present.
Roni mengatakan, Ferdian dan kawan-kawan di dalam tahanan tampak tak bersemangat.
Apalagi mereka juga mendapatkan perundungan atau bullying oleh penghuni sel lainnya.
Selain itu, cacian juga datang bertubi-tubi setelah video prank sampah ke waria viral.
"Tadi mereka sempat cerita keluh kesah dan penyesalannya atas apa yang mereka lakukan. Setelah cerita banyak, mereka jadi lebih membaik," kata Roni.
Roni mengatakan, Aidil juga terlihat murung. Kendati demikian, sebagai orangtua dia memberi semangat agar anaknya itu tawakal.
"Alhamdulillah kami bisa bertemu. Saya ketemu Aidil, anak saya. Dia tampak murung, tapi saya beri semangat untuk tawakal menjalani ini semua," kata Roni.
Sementara itu, pengacara Ferdian dan kawan-kawan, Rohman Hidayat mengatakan, momen pertemuan para orangtua itu disertai tangis haru.
Apalagi, para orangtua juga mengetahui, anak mereka, Ferdian Paleka dan kawan-kawan mengalami bullying.
Setelah viral Ferdian Paleka dan kawan-kawan mendapatkan perundungan di dalam tahanan, kini mereka bertiga telah berada di dalam sel terpisah.
Hal itu dikatakan oleh Rohman Hidayat.
"Kondisi anak-anak sudah membaik secara psikologis. Mereka sudah bisa ditemui keluarga dan ngobrol. Lalu mereka sudah berada di sel terpisah dengan pelaku perundungan," ujar Rohman.
Ferdian dan kawan-kawan juga telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik dan didampingi kuasa hukumnya.
Selain itu, tim kuasa hukum juga melayangkan surat penangguhan penahanan dan pengalihan tahanan.
"Ya, hari ini kami ajukan penangguhan penahanan sekaligus pengalihan tahanan. Semoga dikabulkan. Pengalihan tahanannya jadi tahanan kota," ujar Rohman.
Dengan jadi pengalihan tahanan jadi tahanan kota, kata dia, jika disetujui maka Ferdian dan kawan-kawan akan dikeluarkan dari tahanan.
"Jadi tahanan kota, pengertian tahanan kota, kan, tidak ditahan di rumah tahanan negara tapi di wilayah itu, dan nanti jadi tanggung jawab orangtua," kata dia.
Pertimbangan pengajuan penangguhan penahanan dan pengalihan tahanan kata dia, tidak lepas dari aspek keamanan ketiga tersangka selama di tahanan.
Apalagi, terbukti, kemarin ketiganya jadi korban perundungan sesama tahanan.
"Pertimbangannya sih pada dasarnya kejadian kemarin. Intinya soal keselamatan tersangka, makanya kami ajukan jadi tahanan kota," ucap Rohman.
Diberitakan sebelumnya, aksi Ferdian Paleka memberikan dus berisi sampah kepada waria di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung mendapatkan sejumlah kecaman.
Setelah itu, empat orang korban didampingi komunitas waria atau transpuan bernama Srikandi Pasundan melaporkan Ferdian ke Polrestabes Bandung, Senin (4/5) dini hari.
Buntut dari laporan itu, Ferdian Paleka diburu polisi. Namun, warga Baleendah itu sempat kabur.
Hingga akhirnya, Ferdian Paleka, Aidil, dan orangtua Ferdian, Jamaludin diamankan di Tol Jakarta-Merak daerah Kabupaten Tangerang, Jumat (8/5).
Tubagus Fahddinar, salah satu rekan Ferdian Paleka yang terlibat dalam video itu sebelumnya telah menyerahkan diri pada Senin (4/5).
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Begini Nasib Terkini Ferdian Paleka dkk, Tampak Murung, Sempat Curhat Keluh Kesah ke Orangtua. (*)