GridStar.ID - Virus corona masih menjadi perhatian Indonesia bahkan dunia.Beberapa waktu lalu banyak kabar bermunculan mengenai adanya penemuan vaksin Covid-19.Beberapa penelitian memang telah dikembangkan oleh sejumlah perusahaan.
Baca Juga: Virus Corona Masih Mewabah di Indonesia, Jokowi Sebut Soal Hidup Berdamai dengan Covid-19, Deputi Sekretariat Presiden Ini Beberkan Makna di Balik Kalimat Itu Hingga Singgung Soal Kehidupan BaruJerman dan China klaim sudah bisa mengedarkan vaksin dalam waktu dekat.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kecil kemungkinan untuk memiliki vaksin itu sebelum akhir 2021.Pemerintah diberbagai negara telah menggelontorkan dana demi berlomba menemukan vaksin virus corona.Baca Juga: Bukan Minyak Kayu Putih Biasa, Kementan Beberkan Soal Produk Mengandung Eucalyptus yang Diklaim Antivirus Corona, kok Bisa?
Melansir GridFame.id, tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.Sementara itu, para peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.Pengumpulan data awalPejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan.
Baca Juga: Bak Angin Segar, Riset Dosen Unair Sebut Wabah Virus Corona di Indonesia Mereda Awal Agustus: Awalnya September, Jadi Agustus"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (04/05).Menurutnya, fase 2 dan 3 uji coba akan memakan waktu yang lama untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.Uji coba fase 1 saat ini baru akan memungkinan pengumpulan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.Baca Juga: Pasien Virus Corona Bisa Alami 5 Gejala Tak Biasa Ini, Mulai Dari Ruam di Kaki hingga Kesemutan
Fisher bahkan menyebut komentar Presiden Donald Trump yang meyakini bahwa vaksin virus corona akan dikembangkan pada akhir 2020 sebagai sesuatu yang prematur.Gilead SilencesSementara itu, CEO Roche, salah satu raksasa farmasi Severin Schwan juga menyatakan keraguannya atas kerangka waktu yang diusulkan oleh Trump."Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.
Baca Juga: Vaksin Corona Masih Belum Ditemukan, Ini 47 Obat Lama yang Jadi Penelitian Ilmuwan Sebagai Obat Covid-19, Apa Hasilnya?"Tapi tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien," sambungnya.Seperti diketahui, hasil awal dari uji klinis untuk antivirus yang dikembangkan Gilead Sciences memberikan hasil yang menjanjikan dan dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien di rumah sakit.Namun, Fisher menegaskan bahwa vaksin itu masih jauh dari kata selesai.
Baca Juga: Ketika Dunia Berperang Melawan Pandemi Corona, Benua yang Memiliki 5 ribu Penghuni Ini Dikabarkan Masih Bebas dari Covid-19 dan Jadi yang Tempat TeramanSampai vaksin siap, kata dia, setiap individu harus memahami peran yang harus mereka mainkan dalam kesehatan masyarakat.Alih-alih hanya mengandalkan langkah pelacakan kontak, upaya sederhana termasuk physical distancing dan tidak keluar rumah ketika sakit merupakan hal yang sangat penting. (*)