Jadi Hidangan Favorit Masyarakat karena Murah Meriah, Telur Ayam Boiler Justru Dilarang Beredar oleh Pemerintah, Tak Layak Konsumsi?

Jumat, 08 Mei 2020 | 21:30
Kompas

Jadi Favorit Masyarakat karena Murah Meriah, Telur Ayam Boiler Justru Dilarang Beredar oleh Pemerintah, Tak Layak Konsumsi?

GridStar.ID - Kementerian Pertanian melarang peredaran telur ayam boiler.

Telur ayam berwarna coklat ini memang menjadi primadona masyarakat.

Pasalnya, telur ayam boiler dapat dijadikan hidangan yang murah meriah.

Baca Juga: HOAX! Beredar Video Bayi Baru Lahir Bisa Ngomong dan Peringatkan Ibunya untuk Makan Telur Rebus Sebelum Jam 12 Malam Agar Selamat dari Musibah di Dunia

Akan tetapi kali ini pemerintah melarang peredaran telu ayam boiler atau infertil di pasaran.

Kenapa demikian?

Telur infertil umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan (breeding) ayam broiler atau ayam pedaging, di mana telur yang tidak menetas atau sengaja tak ditetaskan, seharusnya tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar.

Perusahaan memilih menjual telur dengan alasan suplai anakan ayam DOC (day old chick) yang sudah terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.

Baca Juga: Siram Air dan Saling Cambuk, Ini 4 Tradisi Unik Perayaan Paskah Dunia

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita menjelaskan, sebenarnya telur HE layak konsumsi.

Namun, telur infertil lebih cepat membusuk karena berasal dari ayam betina yang sudah dibuahi pejantan.

"Terkait telur HE sebenarnya pada aturan yang ada adalah integrator (perusahaan breeding) tidak boleh memperjualbelikan telur itu. Walaupun sebenarnya telur tersebut layak dikonsumsi," jelas Ketut kepada Kompas.com, Rabu (06/05).

Baca Juga: Pernah Viral Karena Tak Bisa Kupas Salak dan Goreng Telur, Ternyata Nia Ramadhani Terciduk Pergi ke Pasar Tradisional

Melansir Sosok.ID mengingat telur boiler ini cepat busuk, sedangkan untuk pendistribusian bisa sampai ke beberapa tangan, maka hal ini tidak disarankan.

Idealnya, telur HE harus segera dikonsumsi tak lebih dari seminggu setelah keluar dari perusahaan pembibitan atau integrator.

"Terkait telur HE mungkin saja oleh integrator breeding niatnya telur HE dimusnahkan atau dibagikan ke orang atau masyarakat miskin sebagai CSR, tapi oleh oknum tertentu mungkin saja diperjualbelikan," ujar dia.

Baca Juga: Tak Bisa Menguas Salak hingga Takut Kecipratan Minyak Saat Goreng Telur, Nia Ramadhani Disuruh Setrika Baju, Hasilnya Begini!

Pertimbangan lain, menurut Ketut, peredaran telur HE ke pasar akan mengganggu harga telur yang diproduksi peternak ayam layer, karena harganya jauh lebih murah.

"Karena telur tersebut akan mengganggu telur peternak layer," tutur Ketut.

Melansir Kompas.com sebagai informasi, larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.

Baca Juga: Tak Bisa Kupas Salak Hingga Gagal Buat Telur Ceplok, Tapi Nia Ramadhani Punya 4 Pengeluaran Bernilai Fantastis

Ia menegaskan, Kementan tak segan untuk menindak perusahaan breeding yang melanggar aturan peredaran telur HE atau telur infertil.

Namun, untuk menindak, perlu ada bukti yang mendukung lantaran penjual telur HE adalah oknum perusahaan.

"Tapi, oleh oknum tertentu mungkin saja diperjualbelikan, ini kan membutuhkan pembuktian. Kami pasti menurunkan PPNS jika ada laporan tertulis dari masyarakat, atau pihak yang merasa dirugikan, kejadiannya di mana, bukti-buktinya apa, dan seterusnya. Selanjutnya PPNS akan koordinasi dengan Korwas (Koordinator Pengawas) di mana kejadian itu terjadi," tukas Ketut.

Baca Juga: Prabowo Subianto Mengucap Syukur di Tengah Melambungnya Harga Alat Kesehatan Impor, Bak Sebuah Harapan Putra Bangsa Ciptakan Alat Ini: Murah dan Unggul!

Sementara itu, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim Rofiyasifun mengungkapkan, lantaran berasal dari telur yang tak terpakai atau produk buangan breeding, harga telur ayam infertil ini sangat murah.

Harganya hanya berada di kisaran Rp 7.000 per kg, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp 20.000 per kg.

"Murah karena telur ini harus segera cepat dijual, karena dia akan cepat busuk dalam seminggu. Makanya dijual sangat murah. Dari sisi kualitas juga kurang. Telur HE harusnya dimusnahkan atau untuk CSR perusahaan," kata Rofiyasifun.

kompas

Telur boiler dijual murah

Baca Juga: Nasib Apes, Tergiur Beli Masker Medis Harga Rp30.000 untuk 100 Lembar Pemuda Ini Telan Pil Pahit Saat Lihat Masker yang Didapatnya Berukuran Janggal: Kirain Teh Celup!

Melansir Sosok.ID, seorang agen telur menjual telur HE dengan harga sangat murah, yakni Rp 200 per butirnya.

Jika rata-rata telur setiap kilogramnya berisi 20 butir, artinya harga telur HE cuma Rp 4.000 per kilogram.

(*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber kompas, Sosok.id