Gubernur New York Dibuat Kaget dengan Temuan Baru Warganya yang Positif Covid-19 Mayoritas Tinggal di Rumah: Ini Membuat Kami Syok!

Jumat, 08 Mei 2020 | 19:00
kompas.com

ilustrasi virus corona

GridStar.ID - Tak hanya terjadi di Indonesia, wabah virus corona juga melanda negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Bahkan korban di negara tersebut cukup banyak dan korban meninggal mencapai ribuan orang.

Temuan mengejutkan disampaikan Gubernur New York, Andrew Coumo baru-baru ini.

Baca Juga: Virus Corona yang Ada di Indonesia Berbeda dengan Tipe Lain yang Tersebar di Dunia dan Masih Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasannya

Ia menyampaikan bahwa mayoritas kasus baru Covid-19 ini berasal dari warganya yang tinggal di rumah.

Cuomo menerangkan, temuan itu terjadi setelah pihaknya mengambil data awal data dari 100 rumah sakit, dan melibatkan 1.000 pasien.

Hasil penelitian itu menunjukkan, sebanyak 66 persen kasus baru Covid-19 berasal dari warga yang tinggal di rumah dan tidak banyak beraktivitas di luar.

Baca Juga: Terungkap Penampakan Institut Virologi Wuhan yang Punya Ribuan Virus yang Tersimpan di Dalamnya hingga Sempat Disebut Asal Muasal Virus Corona

Dilansir CNBC Rabu (06/05), terbanyak kedua kasus baru virus corona yang mendapat perawatan adalah panti jompo dengan 18 persen.

Dalam konferensi pers, Andrew Cuomo menerangkan selain dua terbesar, kurang dari satu persen datang dari penjara, kemudian dua persen dari gelandangan. Lalu dua persen lagi dari kelompok masyarakat lain.

"Tapi 66 persen berasal dari mereka yang di rumah saja. Jelas ini membuat kami syok," kata dia.

Baca Juga: Ketar-Ketir Terjadi Gelombang ke 2 Virus Corona karena Kembalinya Migran ke Tanah Air, Jokowi Tetap Percaya Diri Ungkap Taget Berakhirnya Covid-19 yang Diprediksi di Bulan Ini

Gubernur New York dari Partai Demokrat itu mengatakan, awalnya dia mengira para pasien baru itu terinfeksi ketika menaiki transportasi umum.

"Namun, tidak. Karena faktanya, mereka benar-benar berada di rumah," ujar Cuomo keheranan ketika memberikan pernyataannya.

Dia melanjutkan, hampir 84 persen pasien yang dirawat di rumah sakit tidak bekerja menggunakan mobil pribadi, transportasi publik atau berjalan.

Baca Juga: Mengerikan! Mutasi Covid-19 Muncul di Eropa, Dinilai Lebih Berbahaya dan Lebih Mudah Menular dari Virus Corona, Ini Penjelasannya

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar dari kasus tersebut statusnya pengangguran atau mereka yang sudah pensiun.

Keseluruhan, 73 persen di antaranya berumur 51 tahun ke atas, Cuomo menuturkan, berbekal data itu, dia memaparkan para penderita dari sekitar New York City bukanlah pelancong atau tengah bekerja.

Dia juga menuturkan kasus di Big Apple, julukan kota itu, adalah minoritas, di mana setengahnya adalah Afro-Amerika atau Hispanik.

Baca Juga: Tembus 12.000 Kasus Covid-19, China Malah Optimis Indonesia Menang Lawan Corona Secepatnya Gara-Gara Hal Ini: Indonesia akan Jadi Prioritas Kerja Sama

Lagi-lagi, data tersebut mengejutkannya. Sebab, selama ini pihaknya berpikir mereka yang tertular adalah pekerja esensial seperti tenaga medis atau pegawai pemerintah kota.

"(Data) ini sudah cukup memberi gambaran bagaimana Anda melindungi diri. Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, masyarakat juga. Kini, tinggal giliran Anda," ujar dia.

Cuomo melanjutkan, rerata pasien yang dirawat di rumah sakit terus mengalami penurunan, meski dia mengatakan tren-nya cukup lambat.

Baca Juga: Bak Angin Segar bagi Indonesia Usai Pandemi Corona Berakhir, Hutang Rp 43 Ribu Triliun Menanti Amerika, Begini Nasib Rupiah ke Depan di Tengah Krisisnya Ekonomi Paman Sam!

Dia memaparkan sekitar 600 orang yang terinfeksi masih terlihat berjalan di rumah sakit, meski jumlah tersebut dia klaim juga menurun.

Sementara data menunjukkan angka Covid-19 menurun di New York, survei terbaru nampaknya menunjukkan kontradiksi jaminan Cuomo bahwa isolasi bisa mengurangi infeksi.

Dalam jumpa pers 13 April, dia sempat mengungkapkan takut jika menulari keluarganya meski dia sudah menerapkan serangkaian langkah pencegahan.

Baca Juga: Bikin Gemas! Tanggapan Arsya dan Arsy Saat Anang Ashanty Tak Bisa Kerja Hingga Takut Tak Bisa Bayar Biaya Sekolah Mereka Setelah Lama Terkurung Karena Corona

Meski begitu, Cuomo berusaha menekankan bahwa selama mereka memerhatikan peraturan pembatasan sosial yang berlaku, keluarga mereka aman.

Sementara itu, angka korban meninggal karena virus corona bisa jadi lebih tinggi dari yang sudah dipaparkan oleh pemerintah.

Cuomo berkata pemerintahannya belum mencatat mereka yang meninggal di rumah, dan dihitung sebagai kematian karena wabah.

Baca Juga: Optimis Bulan Juli akan Berakhir, Kini Joko Widodo Justru Khawatir Terjadinya Ledakan Gelombang Kedua Wabah Virus Corona di Tanah Air karena Hal Ini

Dalam data Selasa (05/05), New York melaporkan 232 orang mengembuskan napas terakhir. "Saya kira realitasnya bakal lebih buruk." (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulGubernur New York Syok Mayoritas Kasus Baru Covid-19 dari Warga yang Tinggal di Rumah

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com