GridStar.ID-Kabar duka kembali datang dari panggung hiburan tanah air.
The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot meninggal dunia pada Rabu (05/05) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo pukul 07.30 pagi dikarenakan serangan jantung.
Kabar meninggalnya legenda campur sari itu mengejutkan banyak pihak terutama para fans yang disebut sobat ambyar.
Selain Didi Kempot, suami BCL Ashraf Sinclair yang meninggal pada 18 Februari 2020 lalu pun juga dikabarkan mengalami serangan jantung.
Mengutip dari Kompas.com, tanpa disadari ada berbagai kebiasaan yang bisa menjadi penyebab serangan jantung yang mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang.
Berbagai penyebab serangan jantung tersebut diibaratkan sebagai pemicu bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Renggut Nyawa Didi Kempot, 5 Gejala Awal Serangan Jantung Kerap Disepelekan Termasuk Sendawa!
Oleh karena itu, jangan biarkan kesehatan jantung Anda dipertaruhkan. Perhatikan berbagai penyebab serangan jantung ini, lalu identifikasikan kepada diri sendiri, apakah sering melakukannya atau mungkin ada yang pernah terjadi pada Anda.
Jika iya, mulailah untuk menyayangi jantung dengan perlahan-lahan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah kolesterol.
Berikut adalah penyebab serangan jantung tak terduga yang perlu Anda ketahui:
1. Kurang tidur
Tidak cukup tidur akan membuat Anda mudah lelah dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Studi menunjukkan orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki dua kali lebih besar potensi serangan jantung ketimbang mereka yang tidur normal 8 jam.
2. Sakit kepala sebelah (migrain)
Sakit kepala sebelah atau migrain rupanya terkait dengan masalah serangan jantung. Gejalanya termasuk halusinasi, mendengar suara aneh, atau merasa tidak nyaman sebelum sakit kepala migrain menyerang.
Baca Juga: Temani Bunga Citra Lestari Hingga Tertidur, Aming Bilang BCL Takut Tidur di Kamarnya
3. Cuaca dingin
Salah satu penyebab serangan jantung yang tak terduga rupanya kerap terjadi di musim dingin. Udara yang menggigil akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga dapat memicu serangan jantung.
4. Polusi udara
Serangan jantung lebih sering terjadi akibat tingkat polusi udara yang tinggi. Orang yang menghirup udara kotor atau polusi secara teratur cenderung berpotensi mengalami tersumbat arteri dan penyakit jantung.
5. Makan dalam porsi besar
Ketika Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam sekali makan, hal ini akan memicu hormon stres norepinefrin dalam tubuh.
Hormon ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sehingga sangat mungkin menjadi penyebab serangan jantung tak terduga.
6. Emosi yang kuat, negatif atau positif
Kemarahan, kesedihan, dan stres juga dianggap sebagai penyebab serangan jantung tak terduga. Tetapi, dalam beberapa kasus, peristiwa menyenangkan juga dapat menyebabkan serangan jantung.
Hal ini dipicu oleh jenis emosi yang menyertai dalam kejutan pesta ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran cucu.
7. Pilek atau flu
Infeksi virus atau bakteri dapat memicu peradangan yang merusak jantung dan pembuluh darah. Dalam sebuah penelitian, orang yang terinfeksi pilek atau flu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami serangan jantung tak terduga.
8. Asma
Peluang serangan jantung tak terduga meningkat sekitar 70% jika Anda menderita penyakit asma. Bahkan jika Anda menggunakan inhaler untuk mengendalikannya, risiko serangan jantung masih tetap tinggi.
Baca Juga: Jangan Sepelekan BAB Berdarah! Bisa Jadi Gejala Kanker Usus Besar
Karena asma, Anda juga mungkin cenderung mengabaikan sesak dada yang bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
9. Stres
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kasus serangan jantung tak terduga naik setelah bencana besar, seperti gempa bumi atau serangan teroris.
Bencana-bencana tersebut dapat membuat seseorang menjadi stres berat, yang membuat mereka lebih rentan terkena serangan jantung.
Baca Juga: Diderita Agung Hercules, Telinga Jedug-Jedug Jadi Gejala Kanker Otak
Oleh karena itu, masalah stres atau kejiwaan yang terjadi setelah mengalami peristiwa traumatik sejenis perlu segera ditangani untuk menghindari serangan jantung.
10. Kecemasan
Kecemasan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan jantung. Misalnya, menonton tim kesayangan dalam pertandingan olahraga juga bisa memicu serangan jantung tak terduga.
Serangan ini terjadi karena harap-harap cemas saat menonton tim favorit berlaga. Contohnya beberapa kasus serangan jantung terjadi di Jerman saat Piala Dunia 2006 dan Super Bowl 1980 di Los Angeles.
Baca Juga: Kerap Disepelekan, Kulit Puting Bersisik Tanda Gejala Kanker Payudara!
11. Sering mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara rutin, apalagi dalam jumlah yang banyak, dapat meningkatkan tekanan darah, menciptakan kolesterol jahat, dan menyebabkan kenaikan berat badan. Semuanya berakibat buruk bagi jantung.
Mulai saat ini, lakukan tindakan pencegahan serangan jantung sejak dini dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu serangan jantung. (*)