Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Kini Indonesia Bersiap Hadapi Puncak Pandemi Corona

Kamis, 30 April 2020 | 13:00
Kompas.com

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sampaikan Indonesia Bersiap Hadapi Puncak Pandemi Corona

GridStar.ID - Puncak pandemi virus corona di Tanah Air diperkirakan akan berlangsung pada Mei 2020.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, Senin, (27/04).

Menurut Doni, Indonesia akan mampu menurunkan kasus Covid-19 pada bulan Juni, sehingga kehidupan masyarakat diharapkan akan mulai berjalan normal kembali pada bulan Juli mendatang.

Baca Juga: Menyayat Hati! Pikul Tanggung Jawab Jadi Kepala Keluarga, Ini Curahan Hati Pilu Pria Paruh Baya yang 40 Tahun Kerja Sebagai Petugas Kebersihan di Tengah Virus Corona Demi Sesuap Nasi

Hal ini dengan catatan jika pemerintah sukses melakukan upaya pelacakan yang masif dan isolasi yang ketat pada April hingga Mei.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan masa puncak pandemi yang dimulai pada Mei hingga Juni.

Ini setelah pihaknya menggabungkan semua pemodelan yang dilakukan oleh berbagai institusi dan peneliti.

Baca Juga: Sesumbar Temukan Obat Corona yang Dijual Seharga Ribuan, Netizen Sebut Ningsih Tinampi Sebagai Perempuan yang Diramalkan Wirang Birawa Temukan Obat Ampuh untuk Covid-19, sang Paranormal Angkat Suara

Ia mengatakan akumulasi kasus positif pada masa puncak mencapai 95 ribu kasus.

Pemodelan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia antara lain dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura atau SUTD.

Menurut mereka, Indonesia sedang berada di masa puncak pandemi sejak 19 April 2020. Pandemi di Indonesia diprediksi akan berakhir 99 persen pada 20 Juni 2020.

Baca Juga: Sesumbar Temukan Obat Corona yang Dijual Seharga Ribuan, Netizen Sebut Ningsih Tinampi Sebagai Perempuan yang Diramalkan Wirang Birawa Temukan Obat Ampuh untuk Covid-19, sang Paranormal Angkat Suara

Masa puncak pandemi ditandai dengan perlambatan penyebaran penyakit atau penurunan jumlah kasus baru. Kurva penambahan kasus mulai melandai hingga mendatar (flat) dan terus menurun.

Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, mengatakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang merupakan episentrum penyebaran di Indonesia sudah mengalami perlambatan dan mulai flat.

Ia meyakini hal ini berkat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April lalu.

Baca Juga: Belum Ada Vaksin Khusus Corona, Ahli Dunia Kini Uji Obat Penyakit Sejuta Umat yang Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19, Apa Itu?

Sejauh ini penambahan kasus baru tertinggi di DKI tercatat pada 16 April dengan 223 kasus. Sejak itu trend penambahan kasus baru memang cenderung menurun.

Berbagai pemodelan tentang puncak dan akhir pandemi sejatinya merupakan perkiraan yang tidak serta merta akan terjadi. Kapan dan bagaimana puncak pandemi akan terjadi sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintah dan kedisiplinan warga.

Semakin kuat intervensi yang dilakukan pemerintah dan semakin tinggi kedisiplinan warga dalam menjalankan protokol, maka masa puncak pandemi akan berlangsung lebih dini, lebih cepat, dan lebih rendah.

Baca Juga: Bak Firasat Baik Corona Segera Berakhir, Wirang Birawa Semakin Yakin Usai China Pulangkan Semua Pasien Corona dari Rumah Sakit: Serius Agar Juni Berakhir!

Dengan demikian, jumlah pasien pada masa puncak bisa ditekan sehingga tidak melebihi kapasitas pelayanan kesehatan. Pun masa pandemi bisa berakhir lebih cepat sehingga kehidupan masyakat bisa segera kembali ke keadaan normal.

Pakar epidemiologi UI, Pandu Riono, mengatakan kedisiplinan masyarakat terhadap larangan mudik akan mempengaruhi puncak pandemi Covid-19 di Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bersiap Menghadapi Puncak Pandemi Covid-19 di Indonesia

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas