GridStar.ID - Tak terasa kita akan segera memasuki bulan suci Ramadhan.
Namun Ramadhan kali ini akan terasa sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ini dikarenakan adanya pandemi virus corona yang terjadi di tanah air bahkan di dunia.
Kegiatan yang rutin dilakukan di bulan Ramadhan pun harus dibatasi demi mengurangi penularan virus.
Selain itu kita juga diminta untuk menjaga diri selama bulan puasa ini dengan konsumsi makanan yang sehat.
Lalu seperti apa cara kita bisa menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari virus selama bulan Ramadhan?
Dikutip dari Kompas.com ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen mengatakan, selama puasa yang perlu diperhatikan untuk menjaga tubuh tetap baik adalah dengan 3 hal, yaitu:
1. Menjaga asupan makan
Yaitu mulai dari makan sahur yang cukup, hingga berbuka puasa juga harus seimbang, atau tidak berlebihan.
Ia juga mengungkapkan pentingnya makan sahur yang memiliki cukup gizi dan nutrisi.
Hal ini juga harus dilakukan saat kita berbuka puasa, menjaga asupan makanan agar tidak berlebihan juga perlu diterapkan.
Karena kontributor daya tahan itu banyak sekali. Pertama, kualitas apa yang jadi asupan sehari-hari. Jika puasa tapi buka puasanya masih dengan makanan-makanan tinggi gula, garam, lemak, atau pangan kemasan, ya buat apa?" ujarnya.
Selain itu kita harus menjaga kebugaran tubuh dan istirahat yang berkualitas agar imun tubuh kita tetap baik juga perlu dilakukan.
2. Jaga jarak
Seperti yang selama ini diminta oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran virus, adalah dengan menjaga jarak.
Kita juga diminta untuk berada di rumah agar tidak terpapar virus ini selama menjalani puasa.
"Mungkin daya tahan tubuh baik, tapi kita enggak perlu ngetes nyamperin virusnya dengan keluyuran. Semakin sering keluar rumah, risiko tertular dan muatan virus yang nempel makin membludak," sebut Tan.
3. Laku spiritual
Berpuasa secara fisik juga harus dibarengi dengan puasa spiritual.
" Puasa itu menahan diri, kalau kita menahan diri untuk bisa mematuhi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), akan tidak terkena virus," kata Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Pandu Riono.
"Bulan puasa dapat membantu mengurangi terkena virus, dengan konsep menahan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak perlu dan memberikan sedekah pada orang-orang yang terkena dampak PSBB," lanjutnya.
Jika semua itu dilakukan dengan tertib dan taat aturan, maka persebaran virus pun akan berhenti.
"Kalau cuma sekadar puasa fisik ya akhirnya cuma nahan-nahan laper aja. Padahal kalau dibarengi kualitas spiritual, maka orang-orang ini akan menemukan ketenangan selama sholat, dzikir, dan semua ibadah yang itu juga bisa menghasilkan endorfin. Hormon rasa bahagia," kata Tan. (*)