GridStar.ID - Djuwarti, ibunda Nunung meninggal dunia pada Minggu (19/04) di kediamannya kawasan Solo, Jawa Tengah.
Di saat Nunung masih menyelesaikan masa rehabilitasinya, sang ibunda, Djuwarti baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.
Diberitakan GridStar.ID sebelumnya, Ibunda pelawak Nunung berpulang dalam usia 83 tahun setelah melawan penyakit kanker lidah yang diidapkan sejak lama.
Sebelumnya, kondisi ibunda Nunung sempat dikabarkan membaik.
Sayang, penyakit kanker lidah yang dideritanya begitu ganas hingga akhirnya merenggut nyawa ibunda Nunung Srimulat.
Kanker mulut, termasuk penyakit kanker lidah yang merenggut nyawa ibu Nunung Srimulat kerap kali tak dikenali.
Melansir TribunStyle.ID, Oral Cancer Foundation menyatakan, banyak penderita kanker lidah, mulut, dan tenggorokan tidak menyadari penyakitnya sampai masuk stadium 4.
Memang, kanker lidah kadang "menipu" karena tanda-tandanya mirip dengan sariawan atau luka biasa.
Luka pada mulut
Namun, panduan pengenalan di situs Healthlines tentang cara mengenali kanker lidah bisa membantu siapa pun untuk mengenalinya pada tahap awal.
Diterangkan di situs tersebut, tanda umum kanker mulut adalah munculnya bercak atau luka yang tak biasa dan tak hilang selama berminggu-minggu.
Bercak atau luka bisa muncul di bagian langit-langit mulut, lidah, gusi, ataupun tenggorokan.
Salah satu bentuk bercak adalah campuran berwarna merah dan putih.
Jika menjumpai bercak itu dan bertahan dalam waktu lama, Anda perlu segera ke dokter untuk konsultasi.
Jangan menunggu rasa sakit muncul sebab awal kanker mulut biasanya tak disertai nyeri.
Bentuk gejala lain bisa berupa ruam berwarna merah, disebut erythroplakia.
Nunung tiba di pemakaman ibunda.
Ada 70 - 90 persen kasus erythroplakia berkembang menjadi kanker sehingga semua harus waspada jika memilikinya.
Bagi siapa pun, perlu untuk memeriksa secara mandiri ada tidaknya luka ini.
Jika mengalami sakit pada bagian mulut, belum tentu itu bisa berkembang jadi kanker.
(*)