Beredar Pesan di WhatsApp Foto Rontgen Kondisi Paru-Paru Anak Perempuan yang Disebut Terinfeksi Covid-19, Dokter Ahli Buka Suara

Minggu, 19 April 2020 | 07:00
Facebook Moh Ramadhani Soeroso

Beredar Pesan di WhatsApp Foto Rontgen Kondisi Paru-Paru Anak Perempuan yang Disebut Terinfeksi Covid-19, Dokter Ahli Buka Suara

GridStar.ID - Wabah virus corona di Indonesia telah mencapai lebih dari 6.000 kasus di Indonesia.

Bahkan, beredar sebuah pesan di WhatsApp pada Jumat, (17/04) berisi informasi soal kondisi paru-paru anak perempuan berusia 7 tahun.

Pesan ini menampilkan dua foto rontgen dada anak perempuan tersebut yang disebut terinfeksi covid-19.

Baca Juga: Achmad Yurianto Ungkap Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir di Akhir Tahun 2020 Asal Patuhi 2 Hal Ini!

Berikut bunyi pesan tersebut:

"FAKTA KEMBALI BICARA Seorang anak perempuan usia 7 tahun di RS rujukan di Medan yang terinfeksi Covid-19.

Hasil rontgen 2 hari berturut-turut: hanya selang sehari sudah langsung terjadi pneumonia (terkumpulnya cairan) di kedua paru-paru (bilateral, gambar kanan). Setelah dirawat akhirnya harus masuk IGD jam 11.30 dengan gejala sesak nafas berat, dipasang ventilator, namun akhirnya "pergi" jam 18.30. Dicuplik dari status Moh. Ramadhani Soeroso, dokter spesialis Paru-paru.Jadi kata siapa anak-anak KEBAL Covid-19? Empat mantra mencegah anak-anak kita mengalami hal di atas:

Baca Juga: Sudah Lakukan Social Distancing dengan Kurung Diri di Rumah Selama 3 Pekan, Perempuan Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Penyebabnya Sungguh Tak Terduga!

1. STAY @HOME.

2.. Cuci tangan dengan air sabun lebih sering.

3. Social distance, minimal 1 meter dengan orang/anak orang lain.

Baca Juga: Ngeri! Virus Corona Dijuluki sebagai Penyakit 1000 Wajah Setelah Gejala yang Muncul Pada Pasien Semakin Beragam

4. Kenakan masker kain jika berada di luar rumah."

Sementara itu, tim fact checker menelusuri unggahan dari akun dokter yang disebutkan dalam pesan tersebut.

Saat ditelusuri, akun Facebook bernama Moh Ramadhani Soeroso betul mengunggah dua foto yang sama dengan yang tersebar di aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Tercatat sebagai Negara dengan Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia, Amerika Serikat Ungkap Akan Serius Selidiki Teori Konspirasi Covid-19 adalah Senjata Biologis Buatan China

Ia pun menuliskan keterangan dua foto tersebut dalam statusnya.

"Seorang anak dgn diagnosa Covid 19 PDP Berat,di RS.Covid Medan, dimana perbandingan kedua foto paru kurang dari 24 jam telah terjadi pneumonia bilateral, inilah ciri khas kl paru kena virus, sesak napas berat di intubasi terpasang ventilator, masuk IGD jam 11.30wib meninggal dunia jam 18.30wib di ICU, masih juga keluyuran keluar rumah, di Medan sdh byk OTG, ODP, PDP, tapi Lebih banyak lagi OJK (Orang Jogal Kali) Di Medan bebal Kali disuruh "stay at home" malah keluar"... #capekdehliatorangMedan #so please lah tolonglah khusus buat orang Medan jangan keluar rumah, jaga jarak, pake masker, rajin cuci tangan, jaga keluarga dan jaga anak kalian.Dr Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P, K-Onk," tulis akun Moh Ramadhani Soeroso dalam status Facebook pada Kamis (16/04).

Menanggapi hal itu, dokter spesialis paru dan konsultan onkologi di Rumah Sakit Umum Pirngadi, Kota Medan, dr Mohammad Ramadhani Soeroso, SpP(K) mengungkapkan bahwa unggahan tersebut betul ditulis olehnya.

Baca Juga: Banyak Pasien yang Telah Sembuh dari Covid-19, Mbak You Malah Sebut Virus Corona Akan Semakin Menggila dalam 3 Bulan ke Depan, Ada Apa?

Ia menjelaskan, pasien anak tersebut telah terdiagnosis awal mengidap Covid-19 dengan berbagai gejala.

"Awal terdiagnosa Covid-19 dengan adanya gejala demam, batuk, sesak napas, dan hasil foto toraks paru terdapat pneumonia bilateral artinya gambaran pneumonia terdapat di paru kanan dan kiri pasien, terinfeksi kedua paru," ujar Ramadhani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/04) malam.

Menurutnya, kejadian tersebut merupakan ciri khas penumonia yang disebabkan oleh virus yang dengan cepat menyebar memenuhi kedua paru dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Baca Juga: Sesumbar Tak Takut dengan Pandemi Virus Corona hingga Tolak Aturan Pemerintah dan Pamer Gerejanya Dipenuhi Jemaat, Pastor Ini Meninggal Dunia karena Covid-19, Sempat Alami Gejala Ini!

"Kalau pneumonia disebabkan oleh bakteri atau jamur butuh waktu lebih dari 24 jam," lanjut Ramadhani.

Ia juga menyampaikan pasien tersebut juga telah menjalani rapid test dan hasilnya positif.

Namun, Ramadhani merahasiakan sejak kapan pasien anak tersebut pertama kali mengalami gejala dan masa inkubasi.

Ia hanya membeberkan jika pasien tersebut terdiagnosis pada April 2020. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Pesan dan Foto Kondisi Paru-paru Anak 7 Tahun Penuh Cairan Diduga Covid-19

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas