Karya Anak Bangsa! Seorang Dosen Universitas Jenderal Soedirman Ciptakan 'Iron Man' Masker Pintar nan Keren yang Bisa Menyala Saat Berada di Zona Merah Covid-19

Kamis, 16 April 2020 | 16:30
Kompas.com

Seorang Dosen Universitas Jenderal Soedirman Ciptakan 'Iron Man' Masker Pintar nan Keren yang Bisa Menyala Saat Berada di Zona Merah Covid-19

GridStar.ID- Virus corona saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia.

Terutama di Indonesia sendiri, ratusan kasus baru bertambah setiap harinya.

Hal tersebut menambah kepanikan dan kegelisahan masyarakat akan virus yang disebut-sebut berasal dari kelelawar.

Baca Juga: Ilmuwan Jelaskan Asal Muasal Virus Covid-19 Mulai Menyebar, Benarkah dari Kelelawar? Atau Sebuah Senjata Biologis?

Atas kepanikan-kepanikan itu, banyak ilmuwan yang banyak mecoba untuk menemukan alat yang bisa membantu mendeteksi virus corona dengan cepat.

Seperti yangdilansir dari Kompas.com, seorang dosen Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menciptakan masker pintar.

Masker pintar yang dirancang oleh Bangun Wijayanto, Dosen Program Studi Teknik Informatika ini diberi nama Jengkar. Dalam bahasa Jawa, Jengkar memiliki arti pergi.

Baca Juga: Ilmuwan Asal Australia dan Perancis Uji Coba Vaksin BCG dan Takar Efeknya Demi Ikhtiar Menumpas Pandemi Covid-19, Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh Manusia!

Menurut Bangun, masker tersebut digunakan untuk melindungi diri ketika bepergian. Perbedaannya, masker Jengkar dapat mendeteksi daerah-daerah yang terpapar corona.

"Masker pintar ini akan membantu seseorang dalam melihat informasi mengenai keadaan lokasi yang dilewati dalam perjalanan," kata Bangun melalui keterangan tertulis, Selasa (14/04) malam.

Bangun menjelaskan, masker yang didesain seperti topeng Iron Man itu dilengkapi dengan tiga lampu indikator. Lampu merah akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Rahasia di Balik Virus Corona Terbongkar, Ilmuwan Beberkan Alasan Pandemi Ini Bisa Menyebar ke Seluruh Dunia, Ternyata Berawal dari Kecerobohan China, Begini Faktanya!

Kemudian warna kuning akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dan warna hijau akan menyala ketika melewati daerah yang memiliki Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

"Data yang digunakan berasal dari data resmi yang tersedia di website resmi pemerintah kabupaten (pemkab)," ujar Bangun.

Penggunaan masker pintar itu, lanjut Bangun, juga mudah seperti masker pada umumnya. Pengguna cukup menyalakan hotspot pada ponselnya, selanjutnya lampu indikator di masker akan memberikan informasi mengenai daerah yang dilewati.

Baca Juga: Ilmuwan Australia Temukan Obat Covid-19 yang Diklaim Bisa Menghentikan Pertumbuhan Virus, Menteri Justru Larang Warga Tergesa-gesa Membeli Obat Anti Kutu Ini karena Takut Sebabkan Kematian

"Apabila pengguna melewati daerah-daerah yang terdapat orang positif maupun PDP maka data posisi perjalanan pengguna akan terekam di sistem server," kata Bangun.

Keunggulannya, kata Bangun, data perjalanan pengguna yang terekam dalam server dapat digunakan untuk tracing apabila di kemudian hari pengguna terpapar covid-19.

"Masker pintar saat ini dalam tahap prototipe yang berfungsi dengan baik ketika dilakukan pengujian," ujar Bangun yang merupakan ahli rekayasa perangkat lunak ini.

Baca Juga: Anak-anak Lebih Jarang Terinfeksi Virus Corona Daripada Orang Dewasa, Penemuan Ini Buat Ilmuwan Bingung! Kenapa?

Bangun mengatakan, alat tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyebaran Covid-19.

Dia memanfaatkan informasi mengenai sebaran Covid-19 ke dalam perangkat berbasis internet of things (IOT) yang praktis dan mudah di akses.(*)

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com