Jumlah Kasus Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Gejala Virus Corona Terbaru Kini Serang Kulit dan Mata, Waspadai Ini Ciri-cirinya yang Selama Ini Dianggap Sepele

Rabu, 15 April 2020 | 20:30
Ilustrasi demam (Shutterstock) via Kompas.com

Jumlah Kasus Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Gejala Virus Corona Terbaru Kini Serang Kulit dan Mata, Waspadai Ini Ciri-cirinya yang Selama Ini Dianggap Sepele

GridStar.ID - Jumlah kasus virus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan.Pasalnya jumlah kasus hingga kini mencapai 4 ribu dan yang meninggal dunia mencapai 4 ratus.Ciri-ciri seseorang terpapar virus corona beragam selain batuk dan demam.

Baca Juga: Sekampung Terancam ODP, Dikira Meninggal Sakit Jantung, Jenazah Positif Corona Sempat Dimandikan Warga, Keluarga Adakan Tahlilan 7 Hari Lamanya!Bahkan, adapula yang tidak menunjukkan sejmlah gejala atau gejala ringan.Hal itu berbahaya, karena tanpa disadari seseorang yang terkena virus corona tetap beraktivitas di luar.Ciri-ciri terbaru kini mulai serang kulit dan mata yang diaggap sepele.Baca Juga: Kapan Pandemi Virus Corona Akan Berakhir? Peneliti Ungkap 3 Cara yang Bisa Wujudkannya, Salah Satunya Perilaku Masyarakat yang Harus Diubah

Melansir makassar.tribunnews.com, Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis, seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.Menurut persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV), gejala dermatologis itu memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini berhubungan dengan infeksi virus corona.

Baca Juga: Setelah Sembuh dari Virus Corona, Tom Hanks dan Rita Wilson Ungkap Efek Samping yang Dialami Setelah Melakukan Pengobatan: Vertigo hingga Tak Bisa Berjalan"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/04).Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.Baca Juga: Menyayat Hati, Curhat Terakhir Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal Dunia Membuat Perawat Tak Bisa Lupa, Tak Disangka Ucapkan Kalimat Pilu Ini

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.Dari diskusi itu diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 mengalami komplikasi dan banyak juga yang tidak mengalami gangguan pernapasan sama sekali, sementara sistem kekebalan tubuh melawan virus.Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun masih dapat menginfeksi orang lain.

Baca Juga: Disebut Efektif Obati Virus Corona, Kini Ujicoba Klorokuin Dihentikan Karena Efek Samping yang Berbahaya Bagi PasienOleh sebab itu, di rumah saja adalah cara tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru."Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat dikaitkan dengan Covid-19.""Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.

Baca Juga: Dulu Disebut Tak Siap Perangi Covid-19 Lantaran Keterbatasan Fasilitas, Presiden Joko Widodo Umumkan Kabar Baik Perihal Tes PCR yang Digunakan Menangani Wabah Virus Corona, Apa Itu?The British Association of Otorhinolaryngology, yang mewakili para ahli kedokteran telinga, hidung dan tenggorokan, menjelaskan bahwa konjungtivitis infeksi mata mungkin juga merupakan tanda idap virus corona.Dalam sebuah pernyataan, dokumen tersebut mengatakan bukti dari negara lain bahwa titik masuk untuk virus corona sering di daerah mata, hidung dan tenggorokan.Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology menemukan bahwa 31,6 persen dari 38 pasien dengan covid-19 di rumah sakit di provinsi Hubei memiliki gejala yang berkaitan dengan mata, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan dalam skala yang lebih besar. (*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber makassaar.tribunnews.com