Awalnya Ngotot Tolak Jenazah Perawat yang Gugur karena Covid-19, Ketua RT di Semarang Akhirnya Mengaku Dirinya Menangis saat Kejadian Ini: Apalagi Istri Saya Juga Perawat, Tapi...

Sabtu, 11 April 2020 | 11:30
YouTube/Kompas TV

Awalnya Ngotot Tolak Jenazah Perawat yang Gugur karena Covid-19, Ketua RT di Semarang Akhirnya Mengaku Dirinya Menangis saat Kejadian Ini: Apalagi Istri Saya Juga Perawat, Tapi...

GridStar.ID - Penolakan jenazah yang terinfeksi virus corona kembali terjadi.

Kali ini jenazah seorang perawat RSUP Dr. Kariadi yang meninggal dunia usai terinfeksi covid-19 ditolak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sewakul.

Jenazah lantas dipindahkan kembali ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.

Baca Juga: Kabar Gembira! Ini Daftar 6 Paket Bantuan Tambahan Corona yang Dijanjikan oleh Presiden untuk Warga hingga Supir Truk

Salah satu yang menentang keras jenazah dimakamkan di Sewakul adalah sang Ketua RT 06 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, bernama Purbo.

Sudah ngotot-ngotot menolak pemakaman jenazah perawat, Purbo tiba-tiba berbalik memohon maaf atas sikapnya saat berhadapan dengan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/04) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, W!HO Ungkap Kekhawatir Indonesia akan Jadi Pusat Episenter Virus Corona, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.

"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.

Baca Juga: Kepergok Keluyuran ke Puncak di Tengah Wabah Corona Bersama Putrinya, Sang Ayah Ngotot Bela Ayu Ting Ting Meski Bukti di Depan Mata, Ini Kata Abdul Rozak!

Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.

Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.

"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," ucapnya.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Indonesia, Prediksi Puncak Virus Corona Terjadi Dipertengahan Tahun 2020 Peneliti Sebut akan Lebih Cepat dari Dugaan, Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah Ini!

Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.

Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.

Baca Juga: Harapan Datang dari Dokter Speasialis Paru, Walau Tanpa Vaksin Wabah Virus Corona yang Bikin Kewalahan Tenaga Medis Ini akan Cepat Berlalu Asal Semuanya Lakukan Hal Ini, Catat!

Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.

"Tapi warga tetap menghendaki pemakaman dipindah," ujarnya.

Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto meminta kepada seluruh perawat untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tulus dan ikhlas.

"Kami kecewa dan prihatin dengan kejadian ini, tapi perawat harus tetap memberikan pelayanan kesehatan secara profesional," ungkapnya. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya