GridStar.ID - Berita gembira datang dari Kota Wuhan, China.
Usai 11 pekan kota ini diberlakukan lockdown akibat wabah virus corona, kini masa isolasi berakhir.
Pemerintah mulai mengizinkan warga Wuhan untuk pergi keluar masuk kota tanpa ada panduan khusus.
Jika pun ada, itu adalah kewajiban bagi warga Wuhan untuk mengunduh aplikasi berisi tracing data dan pengawasan pemerintah.
Berdasarkan aplikasi itu, mereka harus bisa menunjukkan bahwa mereka berada dalam kondisi sehat, dan tak melakukan kontak dengan penderita virus corona.
Pertunjukan lampu di sisi lain Sungai Yangtze menandai momen itu, dengan gedung dan jembatan menunjukkan momen tenaga medis merawat pasien.
Salah satunya memperlihatkan tulisan "kota pahlawan", julukan yang disematkan oleh Presiden China Xi Jinping, dikutip Sky News Rabu (08/04).
Di sepanjang tanggul dan jembatan, orang-orang meneriakkan "Ayo, Wuhan!" dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka secara acapella.
"Saya belum pernah berada di luar selama lebh dari 70 hari," kata Tong Zhengkun secara emosional, sambil melihat pertunjukan itu di jembatan.
Tong mengungkapkan, kompleks apartemennya langsung ditutup begitu mengetahui ada salah satu penghuninya positif terinfeksi Covid-19.
Dia tidak diperbolehkan untuk keluar dari apartemen, bahkan untuk membeli makanan. Segala kebutuhan hariannya dicukupkan otoritas lingkungan.
"Berada di dalam ruangan benar-benar membuat saya gila," kata dia.
Seiring dengan dibukanya Wuhan, lalu lintas pun perlahan aktif.
Jembatan, terowongan, dan jalan raya dibuka, sementara masyarakat mengantre kereta atau pun pesawat, berharap bisa kembali bekerja.
Larangan di ibu kota Provinsi Hubei tersebut mulai diperlunak dalam beberapa pekan terakhir setelah tak ada lagi kasus yang terdeteksi.
Baca Juga: Kapan Wabah Virus Corona di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi 6 Ahli!
Pada Selasa (07/04), Beijing mengumumkan tidak ada kasus baru baik dalam penularan maupun korban meninggal karena Covid-19.
Meski laporan China itu diragukan, keputusan untuk membuka kembali lockdown Wuhan dan kota di sekitarnya ditiru oleh negara lain.
"Orang di sini membayar mahal, baik karena kebosanan atau tekanan psikologi. Warga Wuhan terkenal karena tekad kuat mereka," ujar Zhang Xiang.
Selama sekitar 76 hari masa karantina, masyarakat hanya diperbolehkan keluar rumah untuk membeli makanan atau menghadiri agenda sangat penting.
Mereka yang boleh keluar pun harus menunjukkan bahwa mereka sehat, dan memperlihatkan dokumen ke mana tujuan mereka dan mengapa mereka melakukannya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertunjukan Lampu Warnai Berakhirnya Masa Lockdown di Wuhan