GridStar.ID - Seorang siswi SMP diperkosa dan dibunuh oleh pembina pramuka di sekolahnya.
Tindakan keji ini terjadi di Semindangaji, Kabupaten Oku, Sumatera Selatan.
Kesedihan yang mendalam dirasakan keluarga korban.
Sebelum R (13) beretemu pelaku, orang tua korban sudah ada firasat buruk.
Keluarga mengetahui puterinya dapat pesan via aplikasi Messenger Facebook dari Aldy Sukma Wijaya (19) pada hari Kamis (02/04) malam.
Pesan tersebut terbaca oleh kakak perempuan korban dan diinformasikan ke orang tuanya.
Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekitar pukul 09.00.
Melansir TribunBatam.ID, diketahui pelaku bukanlah pelatih pramuka resmi dari sekolah, melainkan hanya sering membantu saat latihan.
Karena merasa khawatir akan putrinya, sang ayah lalu mengajak istrinya untuk mengantar ke sekolah.
Husin, ayah korban sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.
Mendengar jawaban dari penjaga sekolah, orang tua korban semakin khawatir dengan keselamatan putrinya, dan memutuskan untuk menunggu di kantin sekolah.
Cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah, orang tua korban memutuskan melapor karena anaknya tak kunjung kembali.
Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.
Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian, didapat infromasi korban berpakaian pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.
Polisi lalu menemukan orang yang diduga terakhir bersama korban, dan membawanya ke rumah Kades.
Namun pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tidak tahu keberadaan korban.
Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi, barulah tersangka mengakui perbuatannya.
Pelaku mengaku menghantam korban dengan kayu sampai pingsan, lalu mengikat dan menyetubuhi korban.
Tak puas sekali, pelaku kembali menusuk korban dengan kayu dan kembali menyetubuhinya.
Sementara itu, masyarakat bersama poilsi ramai-ramai mencari korban, akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang menggenaskan.
Selanjutnya bersama polisi dilakukan evakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum.
Kemudian jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten Oku untuk dimakamkan. (*)