GridStar.ID-Virus corona yang kini tengah mewabah di Indonesia, membuat banyak orang merasa waspada hingga panik.
Rasa panik tersebut bahkan terkadang sampai melupakan rasa kemanusiaan.
Melansir dari TribunStyle.com, beberapa waktu lalu beredar di sosial media video warga Kabupaten Banyumas menolak jenazah virus corona untuk dimakamkan di daerahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein lantas turun tangan untuk membongkar jenazah yang telah dikuburkan.
"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein melalui pesan singkat, Rabu (01/04) dikutip dari Kompas.com.
Husein lantas mengatakan akan diadakan sosialisasi kepada masyarakat jika jenazah pasien virus corona tidak akan berbahaya.
"Dalam waktu dekat akan kami sosialisasikan lagi terus menerus supaya masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada masalah.
Tidak bahaya, karena begitu virus itu ada di tubuh jenazah, di dalam tanah itu virus langsung mati, tidak akan ke mana-mana," lanjutnya.
Dirinya ingin meyakinkan bahwa pasien corona yang meninggal tidak akan berbahaya dengan menularkan virus ke warga sekitar.
Sehingga kejadian penolakan jenazah tidak terjadi lagi.
"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat.
Bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati.
Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.
Berbeda dengan itu, Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Banyumas lantas secara terbuka menerima jenazah pasien corona dari berbagai daerah yang mengalami penolakan warganya.
Pada sebuah video yang beredar terdapat seorang warga Banjaranyar yang mengutarakan perasaan sedihnya karena ada jenazah pasien corona yang mendapat penolakan saat dimakamkan.
Video tersebut diunggah ulang oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di akun instagramnya @ganjar_pranowo, Rabu (01/04).
"Saya mendengar berita yang menyedihkan.
Dimana jenazah pasien positif corona ditolak dimana-mana ketika akan dimakamkan.
Ini menjadi keprihatinan saya secara pribadi, entah untuk orang lain," ujarnya.
Pria paruh baya tersebut turut mengapresiasi langkah kepala desanya yang mau menerima jenazah pasien corona untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di daerahnya.
"Untuk itu, saya mendukung komitmen bapak kepala desa, bapak Karseno.
Saya begitu terenyuh dan bangga pada keberanian kepala desa yang siap menerima jenazah dari luar daerah yang tertolak dimana-mana ," lanjutnya.
Ganjar Pranowo lantas mengapresiasi tindakan desa Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Banyumas.(*)