GridStar.ID - Banyak orang yang mengisolasi diri untuk menyelamatkan diri agar tidak terjangkit pandemi virus corona.Tak terkecuali raja Thailand yang memilih mengisolasi di hotel mewah di Kota Resor Alpine.Bahkan, sang raja mengisolasi ditempat itu bersama 20 perempuan.
Baca Juga: Bukan Cuma Cuci Tangan, 5 Makanan Favorit Sejuta Umat Ini Ternyata Bisa Membantu Melindungi Diri Agar Terhindar dari Virus Corona, Harganya Terjangkau dan Mudah Dicari!Raja Maha Vajiralongkorn dikenal sebagai Rama X yang dikabarkan sudah memesan keseluruhan Grand Hotel Sonnenbichl di Kota Garmisch Partenkirchen, Jerman.Diberitakan dari media Jerman Bild, hotel bintang empat tersebut telah menerima izin khusus dari pemerintah untuk tempat isolasi sang raja.Dua puluh perempuan yang dibawa merupakan harem alias selir, sang raja juga membawa sejumlah penggawa kerajaan.
Melansir Kompas.com, Dikutip oleh The Independent Minggu (29/03), tidak jelas apakah keempat istri Raja Vajiralongkorn juga ikut ke penginapan.Baik wisma maupun penginapan di sana sudah ditutup sejak merebaknya virus corona. Tapi juru bicara otoritas setempat berkata, Hotel Sonnenbichl menjadi pengecualian.Sebab di dalam penginapan tersebut, isinya adalah para tamu merupakan "kelompok orang homogen dengan tidak didapati adanya fluktuasi".
Tetapi, 119 anggota rombongan itu dilaporkan dikembalikan ke Thailand. Sebab, mereka diduga terpapar virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.
Kabar bahwa keberadaan sang raja berada di hotel mewah tak pelak membuat warga Negeri "Gajah Putih" marah. Meski, mereka berisiko melanggar aturan lese-majeste.Berdasarkan aturan tersebut, setiap orang yang menghina atau mengkritik anggota kerajaan terancam mendekam di penjara selama 15 tahun.
Meski begitu, tagar yang berarti "Mengapa kita masih butuh raja?" merebak dan muncul setidaknya 1,2 juta kali dalam waktu 24 jam. Somsak Jeamteerasakul, aktivis yang tengah yang mengasingkan diri di Perancis, mengunggah serangkaian pesan di Facebook. Dia mengklaim Raja Vajiralongkorn pergi dari Swiss ke sejumlah tempat di Jerman pada awal Maret karena "mengalami kebosanan".
"(Vajiralongkorn) akan membiarkan rakyatnya bingung dengan virus itu. Bahkan Jerman yang tengah berjibaku pun tak dipikirkannya," klaimnya. Berdasarkan laporan The Times, putra satu-satunya mendiang Raja Bhumibol Adulyadej tidak nampak di negaranya sejak Februari lalu. Dia bertakhta setelah ayahnya mangkat pada 2016. Dia diyakini tak sepopuler ayahnya, yang dielu-elukan rakyat selama 70 tahun berkuasa. (*)