GridStar.ID - Kasus virus Corona di Indonesia masih menunjukan peningkatan.
Melansir kompas.com, per Minggu (29/03) pagi, terkonfirmasi sudah ada 1155 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Sementara itu jumlah korban meninggal akibat virus corona tercacat ada 102 korban jiwa.
Pemerintah sampai saat ini masih memberlakukan berbagai upaya, untuk memerangi wabah penyakit mematikan ini.
Melihat semakin bertambahnya korban meninggal dunia, dan pasien yang dinyatakan positif membuat paranormal, Mbah Mijan ikut kepikiran.
Di akun Twitter pribadinya @mbah_mijan, sang paranormal mencurigai adanya campur tangan manusia di balik virus corona ini.
Ia mencium adanya propaganda setelah melihat, ledakan pasien yang dinyatakan positif corona.
Hal itu disampaikan Mbah Mijan, melalui cuitannya pada Kamis (26/03) kemarin.
"Roche dan Trump telah kecolongan, alat test diagnosa corona ternyata kurang diminati.
Hati-hati, plan A, Plan B, Plan C, Plan D, telah disusun rapi sedemikian rupa, dengan catatan 'Mereka Harus Jadi Pemenangnya'.
Saya menduga, Trump and the Genk memproduksi 3 in 1 Virus," tulis Mbah Mijan.
Lebih lanjut, Mbah Mijan merasa tak pernah percaya jika virus adalah semata-mata wabah.
"Kegagalan Trump dalam upaya melumpuhkan Rusia dan China lewat perang dagang, mengakibatkan bocah tua itu harus melakukan Plan B.
Saya adalah orang yang masih belum percaya bahwa Virus adalah semata-mata wabah, sebab sejarah dunia mencatat tentang Virus dari masa ke masa!!!" tulis Mbah Mijan.
Melansir Grid.ID, menurut sang paranormal, konspirasi dan propaganda bisa saja dibuat lantaran frustasi pemimpin.
"Apa tujuan Konspirasi? Konspirasi dan Propaganda bukan semata-mata tentang keuntungan atau misi kekuasaan, ada yang lebih gila, yaitu rasa frustasi dan kepuasan.
Melihat suksesnya Corona melumpuhkan dunia, bisa saja membuatnya puas dan nagih lagi, lagi, dan lagi!" imbuhnya.
Negara Amerika yang sangat ingin menjadikan Indonesia sebagai negara maju, dirasa Mbah Mijan sangat berbahaya.
"Fakta, Amerika nafsu abis ingin mengganti status negara berflower Indonesia jadi status negara maju. Jika itu terjadi di waktu yang belum siap, dampaknya lebih dari Corona," paparnya.
(*)