Selama Ini Dianggap bak Neraka Usai Diduga Jadi Asal Mula Berkembangnya Virus Corona, COVID-19 Bukan Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan, Penelitian Kuak Fakta Baru!

Selasa, 24 Maret 2020 | 10:40
Tribunnews.com

Selama Ini Bak Dianggap Neraka karena Menjadi Tempat Berasalnya Virus Corona, Ternyata Covid-19 Bukan Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan, Inilah Kebenarannya!

GridStar.ID - Ilmuwan China kini menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.

Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Baca Juga: Sama Sekali Tak Punya Gejala, Aktor Tampan Ini Ungkap Cara Bisa Tahu Kalau Dirinya Terjangkit Virus Corona: Gue Merasa Sehat-sehat Aja!

Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona ini berasal dari tempat lain.

Melansir tribunnews.com, tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.

Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Fasilitas Kesehatan, Seluruh Anggota DPR RI dan Keluarganya akan Mendapat Tes Virus Corona Pekan Depan

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.

Tribun Bali
Tribun Bali

Ilustrasi pengecekan suhu tubuh

Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang.

Bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.

Baca Juga: Pulang Kampung ke Australia Saat Virus Corona Mewabah, Melaney Ricardo Khawatirkan Tyson Lynch dan Minta Doa: Semoga Tyson Bisa Kembali dan Sehat

Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting.

Hal ini dilakukan untuk menemukan sumber aslinya.

Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.

Baca Juga: Setali Tiga Uang dengan Anang Hermansyah, Artis Ini Terpaksa Tutup Bisnisnya karena Wabah Corona, Hingga Harus Menelan Rugi Miliaran Rupiah

Para ilmuwan juga mengatakan, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.

"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Ilustrasi tes swab virus corona

Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.

Baca Juga: Kenali Gejala Baru Virus Corona pada Penderita Berusia Muda Menurut Studi, Tak Terlihat Demam dan Batuk, Tapi Kehilangan Kemampuan Pada Dua Indera Ini

Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/02), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.

Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.

Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : tribunnews, sajiansedap.com

Baca Lainnya