GridStar.ID - Di Indonesia penyakit influenza masih dipandang sebelah mata oleh sejumlah masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang menganggap penyakit ini merupakan penyakit ringan dan biasa.
Influenza sendiri merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular.
Menurut data World Health Organization (WHO) menunjukkan, 5 hingga 10 persen orang dewasa dan 20 hingga 30 persen anak-anak terinfeksi influenza setiap tahunnya.
sekitar 290.000 - 650.000 orang meninggal dunia akibat penyakit influenza.
Selain itu, banyak yang beranggapan influenza itu merupakan salesma.
Menurut Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), PhD., influenza dan selesma itu sangat berbeda.
Gejala salesma jarang menunjukkan deman tetapi influenza tiba-tiba bisa demam tinggi.
Sedangkan, salesma jarang terjadi sakit kepala, tetapi influenza kerap terjadi.
Menurut Cissy, salesma bisa terjadi sinus atau infeksi telinga jika sudah berat.
"Bisa terjadi pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, bahkan dapat mengancam nyawa penderitanya," jelasnya saat ditemui di acara Media Briefing World Flu Day 2019 yang diadakan oleh Sanofi Pasteur Indonesia, di Hotel Borobudur Jakarta.
Cissy memberitahukan hasil penelitian pada tahun 2017 dalam acara GridHEALTH.id.
Melansir GRID.HELATH.ID, insidensi penyakit infeksi saluran pernapasan akibat influenza sebesar 1.285/100.000 per tahun.
Episode influenza 2017 mencapai 3.358.418.
Perawatan di rumah sakit akibat influenza pada 2017 mencapai angka 40.435. "Jumlah kematian mencapai 4097 pasien."
Baca Juga: 5 Fakta Mengenai Meninggalnya Ashraf Sinclair, Riwayat Penyakit hingga Tempat Pemakaman
Asal tahu saja, papar Cissy menegaskan, "Total kehilangan secara ekonomi pada 2017 akibat influenza mencapai 11.43 miliyar rupiah."
Kondisi ini menurutnya jika tidak segera ditanggulangi bisa merugikan kita semua, dan tentunya negara, juga keluarga.
Nah, untuk menanggulangi ini sebenarnya mudah. "Pencegahannya jauh lebih mudah daripada mengobatinya, apalagi menanggulangi dampak luasnya," papar Cissy.
Untuk pencegahannya, masyarakat tidak lain harus melakukan gaya hidup sehat.
Yaitu, makan-makanan sehat sesuai kebutuhan gizi masing-masing individu dengan asupan makanan gizi seimbang.
Olahraga pun tak boleh diabaikan. Update informasi mengenai kesehatan harus menjadi "sarapan pagi".
Tak ketinggalan lakukan imunisasi vaksin influenza. "Ini penting sekali. Sebab cara mudah dan aman dalam mencegah influenza," jelas Cissy.
Rekomendasi vaksinasi influenza, diberikan sejak anak usia enam bulan, sebelum usia sembilan tahun.
Juga diberikan pada dewasa, satu tahun sekali. "Kapan vaksinasinya, bebas mau kapan saja boleh," tegas Cissy.
Nah, yang perlu dingat, saat akan travelling atau berlibur keluar kota dan keluar negeri, vaksin influenza sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, dua minggu sebelum keberangkatan.
Supaya saat perjalanan dimulai vaksin sudah membuat antibodi di dalam tubuh. Sehingga perjalanan tidak akan terganggu, dan jadwal liburan bisa dinikmati.(*)