GridStar.ID - Raja dan Ratu Belanda baru saja berkunjung ke Indonesia ada Selasa (10/03) hingga Jumat mendatang.
Dalam kunjungannya tersebut ada beberapa orang yang menolak kedatangan mereka ke Indonesia.
Keduanya datang ke Indonesia rencananya untuk melakukan kerjasama di bidang ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menurut Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah.
Selain itu Raja Willem Alexander juga mengembalikanpeninggalan yang dibawa Belanda kala penjajahan.
Salah satunya sebilah keris milik Pangeran Diponegoro kepada Presiden Joko Widodo.
Keris itu diserahkan secara simbolis saat pertemuan Raja Willem dan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/03).
Keris itu berwarna kuning di bagian sarungnya dan berwarna coklat di bagian gagang. Keris itu dipajang rapi dalam sebuah kotak kaca.
Usai Jokowi dan Raja Willem menyampaikan pernyataan pers bersama, keduanya lalu berfoto bersama di samping keris tersebut.
Ibu Negara Iriana dan Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti juga ikut mendampingi saat sesi foto.
Keris itu diketahui tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Sebab, keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.
KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Sebelum dikembalikan ke Indonesia, berbagai proses penelitian dilakukan oleh para peneliti Belanda maupun Indonesia.
Hal ini untuk membuktikkan kebenaran kepemilikan keris. Keris itu sendiri didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825-1830.
Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.
Kini keris itu telah kembali ke pangkuan Indonesia, bergabung dengan dua pusaka milik Pangeran Diponegoro lainnya.
Adapun dalam pernyataan persnya, Jokowi menekankan komitmen untuk terus bekerjasama dengan Belanda.
Presiden juga sempat menyinggung soal sejarah masa lalu hubungan kedua negara.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kita tentu tidak dapat menghapus sejarah, namun kita dapat belajar dari masa lalu.
Kita jadikan pelajaran tersebut untuk meneguhkan komitmen kita untuk membangun sebuah hubungan yang setara, yang saling menghormati, dan saling menguntungkan," kata Presiden Jokowi. (*) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hampir 2 Abad Ada di Belanda, Raja Willem Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro ke Jokowi