GridStar.ID - Artis sensasional Lucinta Luna ditangkap pihak kepolisian pada Selasa (11/02).
Satresnarkoba Polres Jakarta Barat menemukan barang bukti saat lakukan penggledahan.
Dalam penggeledahan ditemukan berupa 7 butir obat penenang berjenis tramadol dan 5 butir riklona.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru obat-obat tersebut masuk dalam golongan psikotropika.
Terbukti dari hasil urine Lucinta Luna dinyatakan positif menggunakan psikotropika.
Kabarnya, Lucinta Luna terpaksa mengosumsi barang haram tersebut karena tak tahan dengan hujatan netizen.
Baca Juga: Resmi Ditahan di Polres Jakarta Barat, Lucinta Luna Minta Manajer Bawakan Barang yang Tak Biasa
Selama dalam kurungan pekerjaan Lucinta Luna terhambat sehingga membuatnya tak ada pemasukan.
Padahal, Lucinta Luna memiliki banyak tanggungan selama ini.
"Saya adalah tulang punggung, saya harus menafkahi keluarga saya, keponakan saya, trus saya harus bagaimana" tutur Lucinta Luna dengan beralainang air mata.
Hal itu membuatnya mengambil keputusan meminta sang manajer menjual barang-barangnya.
Selama ini dihujat karena sensasinya tak disangka Lucinta Luna lakukan hal mulia ini.
Melalui kanal YouTube Cumi Cumi pada (17/02), manajer Lucinta Luna menjelaskan.
Depresi Lantaran Dihujat hingga Nekad Pakai Narkoba, Lucinta Luna Minta ke Sang Manajernya Jual Barang Berharganya Untuk Hal Mulia Ini.
"Semalem dia minta ke saya, kak tolong jualin barang-barang aku, karena aku harus ngasih anak yatim yang perbulan, aku harus kasih panti waria.
Aku harus kasih kakakku yang kena kanker, kakanya udah ada yang kemo, nggak papa aku jualin barang dulu aja kak.
Jangan sampai nggak dikasih, ya intinya kebutuhan-kebutuhan hidup dia yang biasa dia lakukan ya terhambat" Ungkap Joana sebagai manajer Lucinta Luna.
Menurut Joana, banyak hal yang membuat Lucinta Luna depresi salah satunya di bully.
Joana juga mengatakan usai sang ibunya meninggal dunia terdapat hujatan yang membuat Lucinta Luna sedih.
"Setelah ibunya meninggal ada statement yang bilang, ibu lo tuh mati gara-gara lo gitu" Tutur Joana. (*)