GridStar.ID - Viru Korona mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia hingga membuat hampir semua orang merasa ketakutan.
Virus Korona mulai menyebar ke berbagai negara diantaranya, Singapore, Malasiya hingga Paris dan banyak negara lainnya.
Di Cina telah ada 830 kasus dan 25 kematian terus bertambah hingga kini.
Korban yang terkena virus Korona akan mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak napas dan lainnya.
Kini, masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi persebaran virus tersebut dengan memakai masker.
Di bandara, stasiun dan pusat perbelanjaan banyak orang yang menggunakan masker.
Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus virus Korona di Indonesia.
Sempat beredar kabar ada seseorang yang diduga terjangkit virus ini, namun kabar tersebut hanyalah hoaks.
Meski begitu, tak sedikit orang di Indonesia menggunakan masker jika berpergian.
Baca Juga: Curhat Mahasiswi Wuhan yang Menunggu Kepastian Evakuasi Setelah Wabah Virus Corona Menyebar
Permintaan masker bedah pun mulai meningkat dan membuta harga masker ikut melonjak.
Peristiwa ini memberikan keuntungan bagi sejumlah perusahaan farmasi di sejumlah negara.
Melansir Kompas.com (04/01), sejumlah turis di Cina yang sedang berlibur ke Jepang membanjiri apotek untuk mencari masker yang berkualitas tinggi.
Angka penjualan di Jepang mencapai lebih dari 1.500 dan rata-rata harga merek masker terkemuka naik hingga 2,43 persen.
Harga masker rata-rata naik 1.98 persen menjadi 417,1 yen atau sekitar Rp 52.000 pada (13/01) dibandingkan minggu sebelumnya.
Konsumen Cina membeli masker yang lebih efektif melindungi terutama yang mematuhi standar N95.
Baca Juga: Heboh Wabah Virus Corona, Ternyata Virusnya Diduga Berasal dari Kelelawar hingga Daging Buruan
Sementara di Wuhan, China, harga masker mencapai 100 yuan atau sekitar Rp 190.000.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok.
Hingga kini permintaan masker semakin meningkat di sejumlah negara seperti Hongkong. (*)